Berita

Hukum

Bos Diskotek Tersangka Penipuan Diperiksa Minggu Depan

KAMIS, 13 SEPTEMBER 2018 | 03:07 WIB | LAPORAN:

Penyidik Subdit Kejahatan dan Kekerasan (Jatanras) Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya pekan depan akan memanggil pengusaha diskotek Arifin Widjaja.

Pria yang akrab disapa Pepen itu dipanggil dalam kapasitas sebagai tersangka dugaan penipuan dan pemberi keterangan palsu dalam akta otentik.

“Segera dipanggil minggu depan,” kata Kasubdit Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, AKBP Jerry Raimond Siagian, Rabu (12/9).


Menurut dia, Pepen telah mencabut gugatan praperadilan yang diajukan ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Sehingga, Pepen saat ini masih menyandang status tersangka dalam perkara tersebut.

“Sudah dicabut (gugatan praperadilan Pepen di PN Jaksel). (Status tersangka Pepen) tetap,” ujarnya.

Penyidik Jatanras Polda Metro Jaya telah meningkatkan status pengusaha diskotek Arifin Widjaja dari saksi menjadi tersangka dalam kasus dugaan penipuan, penggelapan, dan pemberian keterangan palsu dalam akta otentik pada 29 Agustus 2018.

“Iya benar (Pepen sudah ditingkatkan statusnya dari saksi menjadi tersangka),” kata Jerry.

Selain itu, dua rekan Pepen yakni Ahmad Asnawi (Sam) dan Notaris Martianis juga jadi tersangka. Bahkan, untuk dua tersangka Sam dan Martianis sudah dilakukan penahanan oleh penyidik di Rumah Tahanan (Rutan) Polda Metro Jaya.

“Iya ditahan (dua tersangka Sam dan Martianis),” ujarnya.

Menurut dia, penyidik telah melakukan gelar perkara dengan meminta keterangan ahli sehingga status Sam, Martianis dan Pepen ditingkatkan dari saksi menjadi tersangka. Kini, penyidik akan melengkapi berkas perkara untuk dikirim kepada kejaksaan.

“Penyidik akan melakukan pemberkasan terhadap perkara tersebut dan mengirimkan ke Jaksa Penuntut Umum (JPU) guna proses hukum lebih lanjut,” jelas dia.

Kasus yang menjerat Sam, Martianis, dan Pepen ini bermula dari Laporan Polisi Nomor: LP/1678/IV/2017/PMJ/Dit.Reskrimum tanggal 5 April 2017 yang dilaporkan oleh Jerry Bernard selaku kuasa hukum dari Hengki Lohanda.

Sam, Martianis, dan Pepen dilaporkan dengan tuduhan melanggar Pasal 378 KUHP dan atau Pasal 372 KUHP dan atau Pasal 264 KUHP dan atau Pasal 266 KUHP terkait jual beli tanah seluas 53 hektar di Desa Kohod, Kabupaten Tangerang. Pepen dalam hal ini selaku penjual, Hengki sebagai pihak pembeli. [ian]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya