Berita

Akhmad Muqowam/DPD

Pentingnya Wawasan Kebangsaan Dan Penguasaan Teknologi Bagi Mahasiswa

RABU, 12 SEPTEMBER 2018 | 14:52 WIB | LAPORAN:

Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Akhmad Muqowam menekankan pentingnya pemahaman Wawasan Kebangsaan sebagai proses penempaan menjadi manusia Indonesia seutuhnya.

"Akhir-akhir ini persoalan kebangsaan cukup memprihatinkan seakan masyarakat Indonesia lupa akan jati dirinya sebagai Manusia Indonesia yang berfalsafah Pancasila dan berpegang pada UUD 1945," kata Muqowam di hadapan ratusan mahasiswa peserta Masa Prabakti Mahasiswa (Mapram) Universitas Peradaban, Brebes, Rabu (12/9).

Bangsa Indonesia, kata Akhmad, adalah bangsa yang majemuk dan beragam. Sehingga intoleransi hendaknya jangan dikenal sama sekali di dalam kehidupan kemahasiswaan.

Muqowam berharap Universitas Peradaban menjadi sebuah laboratorium yang sahih di dalam perikehidupan kemahasiswaan.

"Apalagi anak-anak muda di kampus ini berasal dari berbagai daerah dengan beragam budaya, agama dan kepercayaannya," tegas senator dari Jawa Tengah ini.

Di era digital yang berkembang pesat, Muqowam berpesan mahasiswa menguasai teknologi informasi, agar bisa menyikapi berbagai perubahan yang bersifat cepat, instan dan borderless.

"Kita tidak bisa menghindari lompatan teknologi, harus kita ikuti, kalau tidak kita akan ketinggalan dan tidak akan bisa punya prestasi," pesan Muqowam.

Agar mahasiswa menguasai teknologi, lanjut Muqowam, pihak Universitas setidaknya menyediakan penggunaan komputer dan akses internet gratis di area kampus. Meskipun Universitas Peradaban berada di kota kecil, namun hal itu bukanlah masalah.

"Lokasi bukanlah masalah, dengan teknologi informasi semua punya kesempatan yang sama, mereka dapat mengakses dunia sekalipun," ucap Muqowam.

Muqowam berpesan, mahasiswa menjaga pergaulan dan belajar berorganisasi untuk membuahkan cara berfikir yang logis dan terarah.

"Tujuan organisasi pasti ada goal yang akan dituju di mana dalam pencapaiannya dituntut menemukan cara seefisien dan seefektif mungkin," tutupnya.[lov]

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Samsudin Pembuat Konten Tukar Pasangan Segera Disidang

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:57

Tutup Penjaringan Cakada Lamteng, PAN Dapatkan 4 Nama

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:45

Gerindra Aceh Optimistis Menangkan Pilkada 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:18

Peringatan Hari Buruh Cuma Euforia Tanpa Refleksi

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:55

May Day di Jatim Berjalan Aman dan Kondusif, Kapolda: Alhamdulillah

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:15

Cak Imin Sebut Negara Bisa Kolaps Kalau Tak Ada Perubahan Skenario Kerja

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:39

Kuliah Tamu di LSE, Airlangga: Kami On Track Menuju Indonesia Emas 2045

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:16

TKN Fanta Minta Prabowo-Gibran Tetap Gandeng Generasi Muda

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:41

Ratusan Pelaku UMKM Diajari Akselerasi Pasar Wirausaha

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:36

Pilgub Jakarta Bisa Bikin PDIP Pusing

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:22

Selengkapnya