Berita

Foto: Net

Jaya Suprana

Mereka Yang Dikorbankan Atas Nama Pembangunan

SELASA, 11 SEPTEMBER 2018 | 07:25 WIB | OLEH: JAYA SUPRANA

PEMBANGUNAN membutuhkan pengorbanan. Untuk sementara ini diri saya belum termasuk pihak yang dikorbankan atas nama pembangunan.

Bahkan saya termasuk yang beruntung menikmati nikmatnya hasil pembangunan. Namun saya sadar bahwa tidak semua sesama warga Indonesia seberuntung saya.

Waduk Jatigede


CNN Indonesia memberitakan bahwa penenggelaman sejumlah desa  demi pembangunan Waduk Jatigede, Sumedang, membuat nasib sejumlah warganya berubah. Yang tadinya berkecukupan menjadi cukup kesulitan.  

Wara (46), eks warga Desa Cipaku, Sumedang, mengaku mesti pindah ke kota Sumedang seusai kediamannya terdampak pembangunan Waduk Jatigede. "Dulu rumah saya 'gedong', pakai teras halaman yang ditembok, ada WC-nya juga. Pokoknya bagus, sekarang mah saya pakai bilik, boro-boro wc, mandinya di tempat orang, ramai-ramai," kata dia, saat ditemui CNN Indonesia.com  di lokasi eks desa Cipaku, Sumedang, Jumat 31 Agustus 2018.

Derita


Saat ini, Wara mengumpulkan kayu bakar di area bekas Waduk Jatigede yang mengering karena kemarau. Kayu-kayu itu akan dia gunakan untuk memasak nasi. Maklum, dia masih memanfaatkan tungku kayu bakar untuk memasak.  

Kini, Wara mengaku mencari nafkah sebagai kuli angkut di Pasar. Bahkan, istrinya harus menjadi Tenaga Kerja Wanita (TKW) di Malaysia. Padahal, Wara mengaku dulu punya beberapa petak sawah untuk menghidupi keluarganya sebelum desanya ditenggelamkan Waduk Jatigede.

Wara mengaku sempat mencoba peruntungan menjadi nelayan sesuai keinginan pemerintah sebelum menjadi kuli angkut pasar. Kenyataannya, menjadi nelayan tak semudah yang dibayangkan. Terlebih, air di waduk Jatigede sering menyusut saat kemarau tiba.

Pembangunan Berkelanjutan


Wara tidak sendirian. Kisah Wara merupakan satu dari sekian banyak fakta-dampak  pembangunan yang terbukti terjadi akibat ditatalaksana secara tidak sesuai dengan agenda Pembangunan Berkelanjutan yang juga terjadi di Bukit Duri, Kalijodo, Sukomulyo, Kendeng, Kulon Progo,Tangerang, Tulang Bawang, Papua dan berbagai pelosok Nusantara masa kini.

Bahkan tidak kurang dari Presiden Jokowi berkisah bagaimana minimal tiga kali dirinya sebagai remaja di kota Solo secara lahir batin merasakan sendiri derita rakyat digusur atas nama pembangunan sehingga terpaksa mengungsi ke rumah sanak keluarga yang tidak digusur.  

Kisah-kisah derita rakyat yang dikorbankan atas nama pembangunan sebenarnya tidak perlu terjadi apabila pembangunan infrastruktur dijewantahkan menjadi kenyataan sesuai dengan agenda Pembangunan Berkelanjutan yang telah disepakati para negara anggota PBB, termasuk Indonesia sebagai pedoman pembangunan abad XXI tanpa mengorbankan alam dan manusia demi kesejahteraan rakyat di planet bumi yang cuma satu dan satu-satunya di alam semesta ini. [***]


Penulis adalah pendiri Sanggar Pembelajaran Kemanusiaan)



Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya