Berita

Demo Ganti Presiden/Net

Politik

Keterlibatan Kelompok ISIS Dalam Tagar Ganti Presiden Demi Ganti Sistem

SENIN, 10 SEPTEMBER 2018 | 21:22 WIB | LAPORAN: YAYAN SOPYANI AL HADI

Keterlibatan kelompok pro-ISIS di Indonesia dengan mendukung gerakan tagar Ganti Presiden bukanlah demi memperjuangkan demokrasi itu sendiri. Namun sekedar menunggangi demokrasi demi tujuan akhirnya mengganti sistem pemerintahan dan bernegara.

Demikian disampaikan Direktur Pelaksana Pusat Kajian Radikalisme dan Deradikalisasi, Adhe Bhakti. Dijelaskan, ISIS adalah kelompok teroris dengan menggunakan agama sebagai kedok. Kelompok ini membajak Islam untuk syahwat kekuasaanya sehingga wajah Islam menjadi buruk di dunia karena aksi-aksinya menggunakan cara-cara kekerasan yang sadis. Kelompok ini berdiri dan menyebar ke belahan dunia, termasuk ke Indonesia sejak 2014.

Di Indonesia, sambungnya, para pendukungnya menyebut dirinya sebagai Jamaah Ansharu Daulah (JAD) atau Jamaah Ansharu Khilafah (JAK). Para anggotanya terlibat aksi kekerasan dan terorisme sejak 2014. Dari mulai membunuh anggota polisi, masyarakat umum, tempat ibadah dan yang lainnya dengan cara aksi bom bunuh diri.

"Pada Mei 2018, para pendukung ISIS melakukan kerusuhan di rutan Mako Brimob dengan cara mengorok leher salah satu anggota polisi dengan menggunakan pecahan kaca. Selepas itu, mereka melakukan penyerangan pada anggota polisi dengan cara aksi bom bunuh diri seperti terjadi di Surabaya," kata Adhe dalam keterangannya (Senin, 10/9).

Kata Adhe, kelompok ISIS adalah kelompok antidemokrasi. Jadi mereka tidak ikut dalam proses demokrasi seperti melakukan pencoblosan di bilik suara. Sebab bagi mereka, siapa saja pemerintah yang tidak menggunakan hukum Al-Quran menurut pandangan mereka adalah thagut, meskipun pemimpinnya beragama Islam.

Tak hanya itu, meski pemerintahan tersebut sudah menggunakan dengan hukum Islam seperti negara-negara di Timur Tengah, namun dianggap tidak sesuai dengan aliran keagamaan mereka, juga disebut murtad dan juga thagut. Dan Indonesia termasuk Negara yang diyakini sebagai Negara thagut itu. Oleh karena itu wajib diperangi dan melakukan pemberontakan dengan cara teror.

Adhe menambahkan, mereka melakukan teror itu bertujuan untuk melemahkan pemerintah Indonesia untuk kemudian ketika terjadi pelemahan. Mereka lalu akan bergerak membuat huru-hara guna merebut kekuasaan.

"Pada titik itulah gerakan aksi #2019GantiPresiden dimanfaatkan oleh kelompok itu demi mendapatkan momentum. Bukan pertama-tama demi demokrasi itu sendiri, tapi demi mencapai tujuan akhir mereka mengganti sistem yang ada di Indonesia saat ini," demikian Adhe.[lov]

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Razia Balap Liar: 292 Motor Disita, 466 Remaja Diamankan

Senin, 03 Februari 2025 | 01:38

Pemotor Pecahkan Kaca Mobil, Diduga karena Lawan Arah

Senin, 03 Februari 2025 | 01:29

PDIP: ASN Poligami Berpeluang Korupsi

Senin, 03 Februari 2025 | 01:04

Program MBG Dirasakan Langsung Manfaatnya

Senin, 03 Februari 2025 | 00:41

Merayakan Kemenangan Kasasi Vihara Amurva Bhumi Karet

Senin, 03 Februari 2025 | 00:29

Rumah Warga Dekat Pasaraya Manggarai Ludes Terbakar

Senin, 03 Februari 2025 | 00:07

Ratusan Sekolah di Jakarta akan Dipasang Water Purifire

Minggu, 02 Februari 2025 | 23:39

Manis di Bibir, Pahit di Jantung

Minggu, 02 Februari 2025 | 23:18

Nasdem Setuju Pramono Larang ASN Poligami

Minggu, 02 Februari 2025 | 23:03

Opsen Pajak Diterapkan, Pemko Medan Langsung Pasang Target Rp784,16 Miliar

Minggu, 02 Februari 2025 | 22:47

Selengkapnya