Berita

Jaya Suprana/Net

Jaya Suprana

Pencak Silat Mendunia

SENIN, 10 SEPTEMBER 2018 | 07:39 WIB | OLEH: JAYA SUPRANA

PENELITI pencak silat Donald F. Draeger berpendapat, bukti adanya seni bela diri Nusantara bisa dilihat pada berbagai artefak senjata yang ditemukan dari masa Hindu-Budha, serta pada pahatan relief-relief sikap  kuda-kuda pencak silat di candi Prambanan dan Borobudur.

Draeger meyakini bahwa senjata dan seni beladiri pencak silat tak terpisahkan, bukan hanya dalam olah tubuh saja, melainkan juga pada hubungan spiritual terkait erat dengan kebudayaan Indonesia.

Akulturasi


Sementara berbagai pihak berpendapat bahwa terdapat pengaruh ilmu bela diri dari Cina dan India dalam pencak silat. Hal ini karena sejak awal kebudayaan Melayu telah mendapat pengaruh dari kebudayaan yang dibawa oleh pedagang maupun perantau dari India, Cina, dan mancanegara lainnya.

Pencak silat telah dikenal oleh sebagian besar masyarakat rumpun Melayu dalam berbagai nama. Di semenanjung Malaysia dan Singapura, pencak silat lebih dikenal dengan nama alirannya yaitu gayong dan cekak, di Thailand : bersilat, dan di Filipina selatan: pasilat.

Legenda

Tradisi pencak silat diturunkan secara lisan dan menyebar dari mulut ke mulut, diajarkan dari guru ke murid, sehingga catatan tertulis mengenai asal mula pencak silat sulit ditemukan.

Sejarah pencak silat dikisahkan melalui legenda yang beragam dari satu daerah ke daerah lain. Legenda Minangkabau, silek diciptakan oleh Datuk Suri Diraja dari Pariangan, Tanah Datar di kaki Gunung Marapi pada abad ke-11.

Kemudian silek dibawa dan dikembangkan oleh para perantau Minang ke seluruh Asia Tenggara.

Demikian pula cerita rakyat mengenai asal mula silat aliran Cimande, yang mengisahkan seorang perempuan yang mencontoh gerakan pertarungan antara harimau dan monyet.

Pendekar

Setiap daerah umumnya memiliki tokoh persilatan (pendekar) yang dibanggakan, misalnya Prabu Siliwangi sebagai tokoh pencak silat Sunda Pajajaran, Hang Tuah panglima Malaka, Gajah Mada mahapatih Majapahit dan Si Pitung dari Betawi .

Dalam sejarah perjuangan melawan penjajah Belanda, tercatat para pendekar yang menguasai ilmu bela diri Nusantara seperti Panembahan Senopati, Sultan Agung, Pangeran Diponegoro, Teuku Cik Di Tiro, Teuku Umar, Imam Bonjol, serta para pendekar wanita, seperti Sabai Nan Aluih, Cut Nyak Dhien, dan Cut Nyak Meutia.

Pencak silat telah diakui sebagai kebudayaan Nusantara dalam pengertian yang luas yaitu para penduduk daerah pesisir pulau Sumatera dan Semenanjung Malaka, serta berbagai kelompok etnik lainnya yang menggunakan lingua franca bahasa Nusantara di berbagai daerah di Jawa, Bali, Kalimantan, Sulawesi, dan pulau-pulau lain-lainnya yang juga mengembangkan bela diri ini.

Internasional

18 Mei 1948, terbentuk Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) sebagai organisasi pencak silat nasional tertua di dunia. Pada 11 Maret 1980, Persatuan Pencak Silat Antarbangsa (Persilat) didirikan atas prakarsa Eddie M. Nalapraya (Indonesia), yang saat itu menjabat ketua IPSI.

Acara tersebut juga dihadiri oleh perwakilan dari Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam. Keempat negara itu termasuk Indonesia, ditetapkan sebagai pendiri Persilat.

Beberapa organisasi silat nasional antara lain adalah Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) di Indonesia, Persekutuan Silat Kebangsaan Malaysia (PESAKA) di Malaysia, Persekutuan Silat Singapura (PERSIS) di Singapura, dan Persekutuan Silat Brunei Darussalam (PERSIB) di Brunei.

Telah tumbuh pula puluhan perguruan-perguruan pencak silat di Amerika Serikat dan Eropa. Pencak silat kini telah secara resmi masuk sebagai cabang olahraga dalam pertandingan internasional.

Cabor pencak silat mempersembahkan medali emas terbanyak sehingga Indonesia menduduki peringkat ke empat perolehan medali Asian Games XVIII.

Mahakarya Kebudayaan

Tidak perlu diragukan lagi bahwa pencak silat merupakan Mahakarya Kebudayaan Nusantara yang apabila didukung metode promosi tepat kuantitas mau pun kualitas dengan gelora semangat kebanggaan nasional akan mampu mendunia setara dengan Wu Shu dari China, Karate dari Jepang, Taekwondo dari Korea , Kalaripayatu dari India, Capoeira dari Brasil, Muay Thai dari Thailand.

Sudah tiba saatnya para pendekar pencak-silat ikut tampil bersama Tom Cruise, Dwayne Johnson, Jackie Chen, Jet Lie, Rain, Hiroyuki Ikuechi di layar lebar Hollywood.

Penulis bangga atas Mahakarya Kebudayaan Nusantara.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya