Berita

Logo Ganti Presiden/Net

Politik

Diduga Kuat Ada HTI Di Balik Tagar Ganti Presiden

JUMAT, 07 SEPTEMBER 2018 | 18:05 WIB | LAPORAN: YAYAN SOPYANI AL HADI

Diduga kuat ada Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) di balik gerakan tagar #2019GantiPresiden. Dengan benturan di tengah masyarakat, HTI bisa mengkonsolidasikan kader.

Kemudian, bila gerakan ini sukses, maka akan melanjutkan dengan terus mengkampanyekan bahwa perubahan di Indonesia tidak akan tercapai kecuali dengan perrubahan sistem pemerintahan.

Demikian disampaikan pengamat intelijen dan keamanan dari UIN Syarif Hidayatullah, Robi Sugara. Robi, yang juga Direktur Direktur Indonesian Muslim Crisis Center, menjelaskan bahwa dalam konflik Suriah, aktivis Hizbut Tahrir terlibat dalam konflik bersenjata, yang bahkan melibatkan aktivis Hizbut Tahrir dari Indonesia. Aktivis Hizbut Tahrir bergabung dalam kelompok bersenjata Ahrar Syam dan Jabhah An-Nusrah untuk melawan rezim Assad dan ISIS.

"Tapi di antara mereka juga ada yang kemudian bergabung dengan ISIS," kata Robi beberapa saat lalu (Jumat, 7/9).
"Tapi di antara mereka juga ada yang kemudian bergabung dengan ISIS," kata Robi beberapa saat lalu (Jumat, 7/9).

Robi mengingatkan, HTI adalah gerakan transnasional yang sudah dilarang di semua negara-negara Muslim di dunia kecuali di negara liberal seperti Inggris. Organisasi ini dilarang karena akan memunculkan konflik horizontal sesama anak bangsa Indonesia yang beragama suku, bahasa, agama, dan budaya. HTI ini memanfaatkan kata khilafah sebagai tameng gerakannya.

"Dalam taktik yang sering digunakan kelompok esktermisme adalah taktik ini dinamakan religious shield. Ketika orang Islam kontra terhadap gagasannya menegakkan khilafah disebut sebagai anti-Islam. Padahal penegakan khilafah dalam literatur Islam adalah bagian dari sejarah, bukan syariat," tegas Robi.

Robi juga mencatat bahwa secara genealogis, HTI adalah kelompok yang berasal dari ideologi Ikhwanul Muslimin. Ideologi ini telah menjadi patron dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Tapi bedanya, HTI anti-Pancasila dan demokrasi, sementara PKS masuk dulu dalam sistem demokrasi dan setelah menguasai, maka sistemnya diganti sebagaimana kejadian di Mesir pada 2013.

"Jadi HTI mengaharamkan demokrasi. Oleh karena itu, ikut serta dalam pemilihan umum dengan mencoblos calon legislatif atau presiden, tidak pernah dilakukan oleh kader HTI. Bukan golput karena sikap politik, tapi ikut serta dalam pemilihan umum adalah haram," jelas Robi.[lov]

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Puan Harap Korban Banjir Sumatera Peroleh Penanganan Baik

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:10

Bantuan Kemensos Telah Terdistribusikan ke Wilayah Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:00

Prabowo Bantah Rambo Podium

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:59

Pansus Illegal Logging Dibahas Usai Penanganan Bencana Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:39

BNN Kirim 2.000 Paket Sembako ke Korban Banjir Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:18

Bahlil Sebut Golkar Bakal Dukung Prabowo di 2029

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:03

Banjir Sumatera jadi Alarm Keras Rawannya Kondisi Ekologis

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:56

UEA Berpeluang Ikuti Langkah Indonesia Kirim Pasukan ke Gaza

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:47

Media Diajak Kawal Transformasi DPR Lewat Berita Berimbang

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:18

AMAN Raih Dua Penghargaan di Ajang FIABCI Award 2025

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:15

Selengkapnya