Berita

Nusantara

Kewajiban Tanam Bawang Putih Tidak Realistis Wujudkan Swasembada

KAMIS, 06 SEPTEMBER 2018 | 14:15 WIB | LAPORAN:

Kewajiban yang dibebankan kepada importir untuk menanam bawang putih tidak realistis mendukung tercapainya swasembada komoditas itu.
 
Kewajiban yang tertuang dalam Rekomendasi Impor Produk Hortikultura (RIPH) 38/2017 itu membebani importir yang memang tidak memiliki kapasitas dalam hal tersebut.

Pengamat pangan Hizkia Respatiadi mengatakan, tugas pokok importir dan petani sudah jelas berbeda. Dengan mewajibkan hal tersebut maka hasilnya tidak akan baik. Selain itu, Indonesia kini dihadapkan pada banyaknya permasalahan terkait swasembada bawang putih, misalnya saja keterbatasan lahan, alih fungsi lahan, kontur tanah dan iklim.


"Secara on farm maupun off farm Indonesia tidak mampu untuk mengejar swasembada bawang putih. Pemerintah tidak mampu memberikan solusi yang tepat dan rasional untuk program swasembada bawang putih. Tindakan intervensi seperti justru akan membuat harga semakin tinggi dan merugikan konsumen," jelasnya kepada wartawan, Kamis (6/9).

Selain itu, pemerintah juga sebaiknya tidak memberlakukan sistem kuota karena akan berpotensi menimbulkan persaingan tidak sehat. Restriksi atau pembatasan berlebihan pada mekanisme impor menyebabkan harga bawang putih menjadi tinggi.

Hizkia menambahkan, seharusnya impor sebagai instrumen untuk menstabilkan harga bawang putih yang tinggi di dalam negeri harus bisa berdampak pada harga.

"Peraturan terkait impor bawang putih sebaiknya dievaluasi pemberlakuannya. Selain itu, kewajiban tanam bawang putih yang dibebankan kepada importir semakin menambah cost of production yang pada akhirnya dibebankan lagi kepada konsumen," imbuh Hizkia yang juga kepala penelitian Center for Indonesian Policy Studies (CIPS). [wah]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Bangunan di Jakarta Bakal Diaudit Cegah Kebakaran Maut Terulang

Senin, 29 Desember 2025 | 20:13

Drama Tunggal Ika Teater Lencana Suguhkan Kisah-kisah Reflektif

Senin, 29 Desember 2025 | 19:53

Ribuan Petugas Diturunkan Jaga Kebersihan saat Malam Tahun Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 19:43

Markus di Kejari Kabupaten Bekasi Mangkir Panggilan KPK

Senin, 29 Desember 2025 | 19:35

DPP Golkar Ungkap Pertemuan Bahlil, Zulhas, Cak Imin, dan Dasco

Senin, 29 Desember 2025 | 19:25

Romo Mudji Tutup Usia, PDIP Kehilangan Pemikir Kritis

Senin, 29 Desember 2025 | 19:22

Kemenkop Perkuat Peran BA dalam Sukseskan Kopdes Merah Putih

Senin, 29 Desember 2025 | 19:15

Menu MBG untuk Ibu dan Balita Harus Utamakan Pangan Lokal

Senin, 29 Desember 2025 | 19:08

Wakapolri Groundbreaking 436 SPPG Serentak di Seluruh Indonesia

Senin, 29 Desember 2025 | 19:04

Program Sekolah Rakyat Harus Terus Dikawal Agar Tepat Sasaran

Senin, 29 Desember 2025 | 18:57

Selengkapnya