Nasaruddin Umar/Net
Nasaruddin Umar/Net
PEMBERITAHUAN kepada masyarakat yang dikenal geÂmar mencintai kaum sejenis tentang hadirnya sejumlah peÂmuda tampan yang menjadi tamu Nabi Luth dilakukan oleh istri Nabi Luth (imra'ah Luth). Apakah sikap ini bias diartikan sebagai dukungan istri Nabi Luth terhadap kaum homo pada saat itu? Apakah karena sikap itu sehingga istri Nabi Luth divonis sebagai perempuan pengkhianat, sebaÂgaimana disebutkan dalam ayat: Keduanya disebutkan dalam ayat: Allah membuat istri Nuh dan istri Luth perumpamaan bagi orang-orang kafir. Keduanya beÂrada di bawah pengawasan dua orang hamba yang saleh di antara hamba-hamba Kami; lalu kedua istri itu berhianat kepada kedua suaminya, maka kedua suaminya itu tiada dapat membantu mereka sedikit pun dari (siksa) Allah; dan dikatakan (kepada keduanya); "Masuklah ke neraka bersama orang-orang yang masuk (neraka)". (Q.S. al-Tahrim/66:10). Kejahatan kesusilaan umat Nabi Luth diungkapkan di dalam beberapa ayat, antara lain: Q.S. al-A'raf/7:80-83, Q.S. al-'Ankabut/29:29-30, Q.S. Hud/11:82-83,77.
Pengkhianatan Istri Luth dianggap paling keji karena bukan hanya menghianati suaminya tetapi memberi dukungan terhadap kaum homoseksual. Istrinya bukannya mendukung misi dakwah suaminya yang menyeru kaumnya untuk menghentikan kebiasaan buÂruk mereka sebagai homoseksual, tetapi bekerjasama dengan seorang perempuan tua yang bertindak sebaÂgai mucikari. Ia memberi keping-keping uang emas kepada istri Nabi Luth agar mau menyampaikan kalau suaminya kedatangan tamu laki-laki tanpan. Akhirnya datanglah sejumlah malaikat menyamar sebagai laki-laki tampan yang pada akhirnya menjadi babak akhir kejahatan seksual tersebut.
Dan datanglah kepadanya kaumnya dengan bergegas-gegas. Dan sejak dahulu mereka selalu melakukan perbuatan-perbuatan yang keji. Luth berÂkata: "Hai kaumku, inilah putri-putri (negeri) ku mereka lebih suci bagimu, maka bertakwalah kepada Allah dan janganlah kamu mencemarkan (nama) ku terhadap tamuku ini. Tidak adakah di antaramu seorang yang berakal?" Mereka menjawab: "Sesungguhnya kamu telah tahu bahwa kami tidak mempunyai keinginan terhadap putri-putrimu, dan sesungguhnya kamu tentu mengetahui apa yang sebenarnya kami kehendaki." Luth berkata: "Seandainya aku ada mempunyai kekuatan (untuk menolakmu) atau kalau aku dapat berlindung kepada keluarga yang kuat (tentu aku lakukan)." Para utusan (malaikat) berkata: "Hai Luth, sesungguhnya kami adalah utusan-utusan Tuhanmu, sekali-kali mereka tidak akan dapat mengganggu kaÂmu, sebab itu pergilah dengan membawa keluarga dan pengikut-pengikut kamu di akhir malam dan janganlah ada seorang di antara kamu yang tertinggal, kecuali istrimu. Sesungguhnya dia akan ditimpa azab yang menimpa mereka karena sesungguhnya saat jatuhnya azab kepada mereka ialah di waktu subuh; bukankah subuh itu sudah dekat?" (Q.S. Hud/11:78-81).
Populer
Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21
Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58
Senin, 08 Desember 2025 | 19:12
Kamis, 04 Desember 2025 | 05:04
Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53
Jumat, 05 Desember 2025 | 02:00
Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03
UPDATE
Minggu, 14 Desember 2025 | 10:04
Minggu, 14 Desember 2025 | 10:02
Minggu, 14 Desember 2025 | 09:43
Minggu, 14 Desember 2025 | 09:16
Minggu, 14 Desember 2025 | 09:01
Minggu, 14 Desember 2025 | 08:51
Minggu, 14 Desember 2025 | 08:17
Minggu, 14 Desember 2025 | 08:08
Minggu, 14 Desember 2025 | 07:40
Minggu, 14 Desember 2025 | 07:31