Berita

KPK/Net

Hukum

Beringin Digoyang Korupsi, Golkar: KPK Jangan Asal Bicara

SENIN, 03 SEPTEMBER 2018 | 10:39 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Pengembangan kasus dugaan korupsi proyek pembangunan PLTU Riau 1 semakin mengganas dan membikin was-was sejumlah pihak, termasuk Partai Golongan Karya (Golkar).

Sejumlah kadernya terjerat serta partai berlambang pohon beringin terancam dengan pasal pidana korupsi korporasi.

Sejauh ini KPK belum pernah menerapkan tindak pidana korporasi untuk parpol. Seluruh tersangka korporasi yang ditetapkan sebagai tersangka selama ini merupakan perusahaan.


Wakil Ketua Badan Hukum Dan HAM (Bakumham) DPP Partai Golkar Muslim Jaya Butar butar, meminta semua pihak untuk tidak asal bicara penerapan tindak pidana korporasi dalam konteks kasus  Eny Saragih yang diduga ada aliran dana untuk Munaslub Partai Golkar.

"Saya sangat menyayangkan statemen petinggi KPK yang berbicara asbun untuk menerapkan tindak pidana korporasi dalam kasus aliran dana Munaslub Partai Golkar yang diduga berasal dari kasus PLTU-1 Riau," kata dia dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi, Senin (3/9).

Muslim menegaskan, tidak bisa semua digeneralisasikan dan tidak bisa dipersepsikan bahwa kader yang melakukan pidana korupsi maka itu perintah partai. Karena kata dia, secara kelembagaan Golkar tidak pernah memerintahkan kadernya untuk melakukan korupsi.

"Ketum Golkar Pak Airlangga Hartarto secara tegas telah menyatakan tidak pernah memerintahkan kadernya melakukan pengamanan maupun menerima aliran dana dari PLTU 1 riau," ucapnya.

Dia mengingatkan, agar DPP Partai Golkar waspada akan adanya upaya pecah belah Partai Golkar maupun strategi pembusukan partai Golkar yang dilakukan oknum-oknum tertentu demi kepentingan politik tertentu.

Secara kelembagaan Golkar tidak mengetahui adanya perbuatan oknum  kadernya yang melakukan korupsi dan sangat menyayangkan kader partai menyeret institusi partai dalam pusaran korupsinya.

"Ini menjadi pembelajaran bagi partai Golkar untuk menempatkan kadernya di legislatif  yang bersih, jujur dan berintegritas," tutup Muslim. [jto]

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Komisi V DPR: Jika Pemerintah Kewalahan, Bencana Sumatera harus Dinaikkan jadi Bencana Nasional

Sabtu, 06 Desember 2025 | 12:14

Woman Empower Award 2025 Dorong Perempuan Mandiri dan UMKM Berkembang

Sabtu, 06 Desember 2025 | 12:07

Harga Minyak Sentuh Level Tertinggi di Akhir Pekan

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:58

BNI Dorong Literasi Keuangan dan UMKM Naik Kelas Lewat Partisipasi di NFHE 2025

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:44

DPR: Jika Terbukti Ada Penerbangan Gelap, Bandara IMIP Harus Ditutup!

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:24

Banjir Aceh, Untungnya Masih Ada Harapan

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:14

Dana Asing Masuk RI Rp14,08 Triliun di Awal Desember 2025

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:08

Mulai Turun, Intip Harga Emas Antam Hari Ini

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:03

Netflix Beli Studio dan Layanan Streaming Warner Bros 72 Miliar Dolar AS

Sabtu, 06 Desember 2025 | 10:43

Paramount Umumkan Tanggal Rilis Film Live-Action Kura-kura Ninja Terbaru

Sabtu, 06 Desember 2025 | 10:35

Selengkapnya