Berita

Andi Arief/Net

Hukum

Bawaslu Bisa Minta Polisi Panggil Paksa Andi Arief

RABU, 29 AGUSTUS 2018 | 11:27 WIB | LAPORAN:

. Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) diminta mengambil langkah tegas untuk memanggil paksa Wakil Sekjen Partai Demokrat, Andi Arief yang sudah tiga kali mangkir.

Direktur Center For Budget Analysis (CBA), Uchok Sky Khadafi mengatakan, demi transparansi dan nama baik seseorang, dalam hal ini Sandiaga Uno, Bawaslu sebaiknya meminta pihak kepolisian untuk memanggil paksa Andi Arief.

"Sebaiknya Bawaslu meminta kepada kepolisian untuk mencari dan memanggil Andi Arief ke kantor Bawaslu, bila untuk panggilan ketiga, dia tidak datang," katanya saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (29/8).


Pasalnya menurut Uchok Sky, jika Bawaslu diam saja, maka itu akan menjadi preseden buruk di kemudian hari.

"Besok-besok orang yang dipanggil Bawaslu enggak bakalan mau datang," pungkasnya.

Keterangan Andi Arief sangat dibutuhkan untuk proses pembuktian kasus dugaan pemberian "mahar" senilai Rp 500 miliar masing-masing ke PAN dan PKS. Kasus ini berawal dari cuitan anak buah Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu yang menyatakan Prabowo Subianto sebagai Jenderal Kardus di akun twitter pribadinya @AndiArief_.

Bagai gayung bersambut, berdasarkan cuitan Andi Arief, Federasi Indonesia Bersatu pun melaporkan ke Bawaslu. Bawaslu juga sudah tiga kali melayangkan panggilan ke Andi Arief. Pemanggilan ketiga dilakukan Bawaslu pada Senin (27/8) lalu. Namun Andi tidak kunjung datang.

Anggota Bawaslu RI, Fritz Edward Siregar menegaskan pihaknya tidak akan memanggil Andi Arief untuk keempat kalinya. Panggilan ketiga awal pekan lalu merupakan panggilan terakhir. Adapun langkah selanjutnya adalah menyelenggarakan rapat pleno pada sore ini untuk menentukan kasus itu lanjut atau tidak.

"Status laporannya (hasil rapat) akan kami sampaikan Rabu sore atau Kamis pagi," kata Fritz di gedung DPR, Senayan, Jakarta Selatan, kemarin. [rus]

Populer

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Menhut Kebagian 688 Ribu Hektare Kawasan Hutan untuk Dipulihkan

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:14

Jet Militer Libya Jatuh di Turki, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Tewas

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:05

Profil Mayjen Primadi Saiful Sulun, Panglima Divif 2 Kostrad

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:46

Nutrisi Cegah Anemia Remaja, Gizigrow Komitmen Perkuat Edukasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:41

Banser dan Regu Pramuka Ikut Amankan Malam Natal di Katedral

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:33

Prabowo: Uang Sitaan Rp6,6 Triliun Bisa Dipakai Bangun 100 Ribu Huntap Korban Bencana

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:11

Satgas PKH Tagih Denda Rp2,34 Triliun dari 20 Perusahaan Sawit dan 1 Tambang

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:43

Daftar 13 Stafsus KSAD Usai Mutasi TNI Terbaru

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:36

Prabowo Apresiasi Kinerja Satgas PKH dan Kejaksaan Amankan Aset Negara

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:35

Jelang Malam Natal, Ruas Jalan Depan Katedral Padat

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:34

Selengkapnya