Berita

Jaya Suprana/RMOL

Jaya Suprana

Kelirumologi Pelaku Kekerasan

MINGGU, 26 AGUSTUS 2018 | 20:08 WIB | OLEH: JAYA SUPRANA

Agama saya Nasrani namun saya mengagumi Buddhisme sebagai agama yang tidak membenarkan kekerasan. Ajaran agama Buddha adalah welas-asih yang tidak membenarkan kekerasan sehingga menganjurkan vegetarianisme agar manusia tidak membunuh binatang.

Kemanusiaan

Sebagai pendiri Sanggar Pembelajaran Kemanusiaan, saya ingin mempelajari ajaran kemanusiaan Buddhisme sehingga sengaja menyempatkan diri mengunjungi situs-situs Buddhisme mulai dari candi Borobudur dan Mendut di negeri saya sendiri sampai Ajanta di India, Potala di Tibet, Kinkaku-ji di Jepang, Wat Arun di Thailand, Angkor Wat di Kamboja, Pha That Luang di Laos, Shwedagon dan Bagan di Myanmar, Sri Dalada Maligawa di Srilanka, Boudanath bahkan Lumbini di Nepal. Saya bersyukur sempat sowan menghadap tokoh kemanusiaan Master Cheng Yen di pusat pengabdian kemanusiaan Buddha Tzu Chi di Hua Lien, Taiwan.


Kekerasan

Namun saya mulai meragukan makna kemanusiaan yang terkandung di dalam ajaran Buddhisme setelah menyimak fakta kekerasan yang terjadi di Myanmar dan Srilanka terhadap kaum minoritas di dua negara dengan mayoritas penduduk beragama Buddha tersebut. Akibat kenyataan yang terjadi di Myanmar dan Srilanka saya mulai meragukan ajaran agama Buddha dalam hal tidak membenarkan kekerasan.

Kelirumologi


Namun melalui jalur kelirumologi saya berupaya merenung lebih jauh, seksama,
cermat, mendalam dan tabayyun menafsirkan apa yang sebenarnya terjadi di Myanmar dan Srilanka. Lambat namun pasti, saya mulai tersadar atas kekeliruan saya menafsirkan fakta. Berdasar mashab kelirumologi tentang bukan mencari “siapa” tetapi “apa” yang keliru, dua fakta menyadarkan saya atas kekeliruan tafsir saya.

Yang pertama adalah fakta bahwa sebenarnya tidak ada agama yang membenarkan manusia melakukan kekerasan terhadap sesama manusia. Yang kedua adalah fakta bahwa sebenarnya yang melakukan kekerasan adalah bukan agama tetapi manusia.

Bukan Agama Yang Bersalah


Secara kelirumologis saya tersadar atas kekeliruan diri saya sendiri sehingga kemudian dapat lebih jernih menerawang kekerasan yang terjadi Myanmar dan Srilanka. Tentu saja saya tetap tidak membenarkan kekerasan yang dilakukan terhadap kaum minoritas di Myanmar dan Srilanka mau pun di mana pun juga termasuk di negeri saya sendiri.
 
Namun saya sadar bahwa yang melakukan kekerasan sebenarnya adalah manusia
bukan agama yang dianut manusia yang melakukan kekerasan. Sama halnya dengan sama sekali tidak benar alias keliru apabila akibat ada pelaku terorisme kebetulan beragama tertentu lalu agama yang disalahkan atas terorisme yang dilakukan oleh manusia. Pada kenyataan memang yang melakukan kekerasan bukan agama tetapi manusia. [***]

Penulis adalah pendiri Pusat Studi Kelirumologi dan Sanggar Pembelajaran
Kemanusiaan


 

Populer

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Polres Tangsel Diduga Gelapkan Barbuk Sabu 20 Kg

Minggu, 21 Desember 2025 | 02:07

Pemberhentian Ijeck Demi Amankan Bobby Nasution

Minggu, 21 Desember 2025 | 01:42

Indonesia, Negeri Dalam Nalar Korupsi

Minggu, 21 Desember 2025 | 01:05

GAMKI Dukung Toba Pulp Lestari Ditutup

Minggu, 21 Desember 2025 | 01:00

Bergelantungan Demi Listrik Nyala

Minggu, 21 Desember 2025 | 00:45

Komisi Percepatan Reformasi Polri Usul Polwan Dikasih Jabatan Strategis

Minggu, 21 Desember 2025 | 00:19

Putin Tak Serang Negara Lain Asal Rusia Dihormati

Minggu, 21 Desember 2025 | 00:05

Ditemani Kepala BIN, Presiden Prabowo Pastikan Percepatan Pemulihan Sumatera

Sabtu, 20 Desember 2025 | 23:38

Pemecatan Ijeck Pesanan Jokowi

Sabtu, 20 Desember 2025 | 23:21

Kartel, Babat Saja

Sabtu, 20 Desember 2025 | 23:03

Selengkapnya