Berita

Fahira Idris/Net

Nusantara

Fahira Idris: Berbahaya Jika Emmanuel Alviano Dibiarkan Berkeliaran

JUMAT, 24 AGUSTUS 2018 | 09:30 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

. Penganiayaan, pemukulan, penggundulan dan penculikan yang diduga dilakukan Emmanuel Alviano (EA) terhadap mantan pembantunya Maghfiroh (28), tidak hanya tindakan biadab, tetapi bentuk arogansi dan menginjak-nginjak wibawa hukum Indonesia.

Kasus yang sangat melecehkan dan merendahkan perempuan ini harus menjadi perhatian khusus kepolisian, jaksa dan hakim. Pelaku harus mendapat hukuman seberat-beratnya.

Ketua Komite III DPD RI, Fahira Idris mengatakan, orang seperti EA ini biadab dan berbahaya jika dibiarkan berkeliaran. Dia merasa karena punya uang dan kuasa, bisa seenaknya bahkan dengan bangga menyiksa, memukul, membotaki, menculik dan merendahkan martabat orang yang lemah.


"Yang paling berbahaya dari orang seperti ini adalah dia merasa hukum tidak akan berani menyentuhnya. Saya akan kawal sampai pelaku dapat hukuman berat," tegas Fahira dalam keterangan tertulis di sela-sela menjalankan ibadah haji di Mekkah, Jumat (24/8).

Senator Jakarta ini mengapresiasi langkah polisi yang sudah menangkap dan menahan pelaku dan meminta polisi agar menuntut pelaku dengan pasal berlapis akibat kejahatan yang telah dilakukannya. Fahira juga meminta polisi mendalami dugaan perlakukan kasar bahkan berbau SARA yang diterima Maghfiroh saat masih bekerja di rumah pelaku.

"Harus dijerat dengan pasal berlapis karena banyak dugaan tindak pidana yang terjadi mulai dari intimidasi, penganiyaan dan penculikan. Bahkan jika perlakukan kasar berbau SARA terbukti, pelaku bisa dikenakan pasal tambahan. Kasus ini sudah mendapat perhatian luas dari publik saya berharap polisi dan jaksa proporsional dan hakim menjatuhkan hukuman seberat-beratnya," papar Fahira.

Menurut Fahira, selain intimidasi, penganiayaan dan penculikan, yang paling memberatkan dari kejahatan yang dilakukan EA adalah secara sengaja dan bangga menginjak-nginjak martabat perempuan.

"Korban itu perempuan, janda dua anak, penopang kehidupan keluarganya. Saya tidak habis pikir ada orang tega melakukan tidakan biadab seperti ini," pungkasnya. [rus]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya