Berita

FSA HMI lapor dugaan ijasah palsu ke KPU/RMOL

Politik

Alumni HMI Laporkan Dugaan Ijazah Palsu Caleg Demokrat

SELASA, 21 AGUSTUS 2018 | 14:43 WIB | LAPORAN:

Forum Silaturahmi Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (FSA HMI) melaporkan dugaan pemalsuan ijazah yang dilakukan Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Bogor Anton Sukartono Suratto ke Komisi Pemilihan Umum.

Ketua FSA HMI Adel Setiawan mengatakan, laporan dilakukan karena Ketum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono yang dinilai memiliki kewenangan mencoret Anton sebagai caleg tidak mengindahkan somasi yang sudah dilayangkan.

"Mau tidak mau secara resmi kita masukkan pengaduan ke KPU," katanya usai melapor di Kantor KPU, Jalan Imam Bonjol, Jakarta, Selasa (21/8).


FSA HMI melapor dengan membawa sejumlah bukti kuat. Diantaranya alat peraga kampanye pada Pileg 2004, di mana nama Anton yang juga menjadi caleg ketika itu mencantumkan gelar Sarjana Ekonomi (SE) dan Magister Manajemen (MM) padahal harusnya BBA.

"Saksinya banyak, ratusan orang. Saya memberikan kesaksian dari warga Bogor dia (Anton) pakai gelar atau titel SE, MM," beber Adel.

Anehnya, Anton baru mendaftarkan ijazah kesetaraannya yang berkuliah di Downing College maupun di SUNY New York, Amerika Serikat pada 2009.

"Taruh lah sebelum 2004 dia sudah disetarakan tapi apakah pakai SE. Masak kuliah di luar negeri pakainya SE, kan tidak mungkin. Jadi SE-nya ini dari mana, MM nya ini juga dari mana. Terakhir dia pakai MSI pula," urai Adel.

Gelar SMI diperoleh ASS dari Unkris. Penasaran ingin tahu keabsahan ijazah itu, pihaknya pun bertandang langsung ke kampus Unkris. Di sana, pihak Unkris mengakui kalau gelar SMI yang diperoleh Anton memang dari mereka.

"Kita tanya dia daftar pakai ijasah apa. Nah dia betul pakai dari SUNY, cuma tidak ada ijasahnya. Dia hanya menyerahkan transkrip nilai itu pun transkrip nilai isinya nol semua, failed," imbuh Adel.

Selain itu, FSA HMI pun berencana melaporkan kasus tersebut ke pihak kepolisian. [wah]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya