Berita

Jokowi/Net

Politik

Jokowi Diklaim Berhasil Soal Papua, Gerindra: Separatis Masih Marak Kok

SELASA, 21 AGUSTUS 2018 | 07:32 WIB | LAPORAN: SUKARDJITO

. Langkah Presiden Jokowi dalam pemerataan ekonomi reduksi separatisme di Papua, dinilai belum efektif bahkan dikatakan gagal.

"Kalau sudah tahu dan mengidentifikasi bahwa gerakan separatis di Papua disebabkan oleh masalah ekonomi, berarti Jokowi gagal dalam mengatasi persoalan ekonomi yang dialami rakyat Papua," papar Ketua DPP Gerindra, Iwan Sumule dalam keterangan tertulisnya kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (21/8).

Iwa Sumule menegaskan, faktanya gerakan separatis masih marak dan terjadi di Papua.


Bahkan, sambung Mule, gerakan separatis makin terbuka terjadi, seperti baru-baru ini terjadi dalam opspek di kampus Universitas Cenderawasih Jayapura serta beredar surat pemerintahan sementara Papua Barat.

"Heran saya kalau Kapolri bilang Jokowi berhasil," tutupnya.

Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian sebelumnya mengatakan, banyak gejolak di Papua seperti adanya gerakan-gerakan separatis lebih disebabkan oleh faktor ekonomi.

Tito menegaskan, pemerataan ekonomi di kawasan pegunungan yang ada di Papua belum tersentuh oleh Pemerintah. Bahkan saat dirinya menjabat sebagai Kapolda Papua pada tahun 2012 baru menyadari hal tersebut.

“Sekarang baru saya melihat kepemimpinan bapak Presiden Jokowi yang nyata di Gunung terasa. Misalnya Jalan Trans Papua bandara Wamena diperbaiki,” ujarnya. [jto]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya