Jaya Suprana/Net
Jaya Suprana/Net
CNN Indonesia.com memberitakan bahwa pemerintah DKI Jakarta telah mencoret anggaran pembangunan hunian sementara (shelter) di Bukit Duri, Jakarta Selatan.
Dalam dokumen Pembahasan Perubahan RKPD Tahun Anggaran 2018, anggaran Rp 5,98 miliar itu dicoret.
"Tidak ada lokasi yang memadai dibangun shelter, tadinya kan maunya jangan jauh dari situ. Tapi ternyata tidak ada lokasinya daripada tidak bisa dilaksanakan dan jadi Silpa (sisa lebih penggunaan anggaran), lebih baik kita matikan saja," kata Plt Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Meli Budiastuti di Balai Kota Jakarta, Selasa 14 Agustus 2018.
Rakyat Dikorbankan
Yang diberitakan memberi penjelasan adalah Plt Kepala Dinas Perumahan, maka masih terbesit harapan bahwa gubernur belum mengetahui “pematian†anggaran pembangunan shelter yang sangat dibutuhkan para warga Bukit Duri yang telah digusur secara sempurna melanggar hukum oleh pemprov DKI Jakarta pada tanggal 28 September 2016.
Dari penjelasan “Daripada tidak bisa dilaksanakan dan jadi Silpa (sisa lebih penggunaan anggaran), lebih baik kita matikan saja," dapat disimpulkan bahwa kebutuhan rakyat sengaja dikorbankan untuk kepentingan birokrasi.
Demi menghindari Silpa, maka rencana pembangunan selter yang telah dijanjikan bagi rakyat dibatalkan. Rakyat yang sudah nyaris dua tahun terpaksa hidup menderita dalam pengungsian akibat digusur oleh pemerintah DKI Jakarta dipaksa menderita lebih lanjut demi “menyelamatkan†pemerintah DKI Jakarta dari marabahaya yang disebut sebagai Silpa.
Kepedulian
Saya mengenal Gubernur Jakarta, Anies Baswedan senantiasa peduli amanat penderitaan rakyat. Maka melalui naskah yang dimuat Kantor Berita Politik RMOL ini, dengan penuh kerendahan hati saya memberanikan diri memohon perkenan Gubernur Anies Baswedan memberikan kepedulian terhadap penderitaan para warga Bukit Duri yang telah kehilangan tempat berteduh akibat penggusuran yang telah dilakukan secara de facto sekaligus de jure sempurna melanggar hukum oleh pemerintah DKI Jakarta pada tanggal 28 September 2016.
Memang kepedulian Gubernur Anies sangat dibutuhkan sebab tidak banyak pihak peduli derita rakyat tergusur. Betapa berat derita tergusur hanya bisa dirasakan oleh mereka yang pernah mengalami derita kehilangan tempat berteduh akibat digusur.
Dari lubuk sanubari terdalam, sebelum dan sesudahnya saya mengucapkan terima kasih tak terhingga atas perkenan kemurahan hati Gubernur Anies Baswedan memberikan sentuhan kemanusiaan yang sangat didambakan oleh para warga Bukit Duri yang sudah nyaris dua tahun terpaksa hidup dalam pengungsian di negeri sendiri. [***]
Penulis adalah pendiri Sanggar Pembelajaran Kemanusiaan
Populer
Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33
Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10
Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37
Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29
Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26
Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35
Senin, 15 Desember 2025 | 21:49
UPDATE
Senin, 22 Desember 2025 | 08:06
Senin, 22 Desember 2025 | 08:00
Senin, 22 Desember 2025 | 07:45
Senin, 22 Desember 2025 | 07:24
Senin, 22 Desember 2025 | 07:15
Senin, 22 Desember 2025 | 07:10
Senin, 22 Desember 2025 | 07:00
Senin, 22 Desember 2025 | 06:56
Senin, 22 Desember 2025 | 06:30
Senin, 22 Desember 2025 | 05:59