Berita

Sepanduk terpasang di kawasan Jembatan Suramadu, Bangkalan, Madura, Jawa Timur/Ist

Politik

Menggelinding Gerakan Haram Pilih Jokowi Di Madura

MINGGU, 19 AGUSTUS 2018 | 02:10 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Drama batalnya mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD untuk dijadikan calon wakil Presiden (Cawapres) Joko Widodo (Jokowi) setelah diminta bersiap secara resmi untuk dideklarasikan menimbulkan reaksi yang cukup keras dari sebagian masyarakat Madura. Salah satunya muncul gerakan "Haram Milih Jokowi".

Beberapa demonstrasi berlangsung di sejumlah wilayah Madura dan Jawa Timur. Sejumlah warga membawa spaduk besar bertulisan "Madura Untuk Indonesia", "Haram Bagi Orang Madura Memilih Jokowi" di Jembatan Suramadu, Bangkalan, Jawa Timur, Jumat (17/8).

Mahfud MD sendiri sudah mengutus asistennya Imam Marsudi untuk menemui aktor-aktornya untuk menghentikan gelindingan gerakan tersebut. Mahfud menyampaikan pesan agar mereka tidak melakukan demo-demo yang kontra produktif bagi Indonesia sebab dirinya merasa tidak apa-apa.


Tetapi sejumlah tokoh gerakan ini tetap tak terima. Mereka menyatakan, memang boleh jadi Mahfud sendiri tidak apa-apa, tetapi sebagian besar masyarakat Madura justru sangat merasakan apa yang dirasakan Mahfud.

Masyarakat Madura turut sakit hatinya dan kecewa dengan keputusan Jokowi lewat drama yang menimpa tokoh mereka.

Suku Madura adalah suku bangsa terbesar keempat di Indonesia setelah Jawa, Batak, dan Sunda.

Populasinya jika dihitung dengan yang kawin campur antar suku adalah 23 juta, sekitar 9,5 juta berdarah Madura (ayah dan ibu) asli dan sisanya bercampur dengan darah suku-suku lain. Orang Madura yang tinggal di Madura sebanyak 4,5 juta sedangkan sisanya berdiaspora di pulau-pulau lain terutama di sepanjang Surabaya hinhga Banyuwangi.

Orang-orang Madura juga bersebaran di Jawa Tengah, Jawa Barat, DKI Jakarta, Kalimantan, dan pulau-pulau lain di Indonesia. Secara antropologis suku Madura dikenal sangat solider, dekat satu sama lain dalam suasana kekeluargaan, dan kompak untuk saling membela di antara mereka. [nes]


Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pertunjukan ‘Ada Apa dengan Srimulat’ Sukses Kocok Perut Penonton

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57

Peran Indonesia dalam Meredam Konflik Thailand-Kamboja

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33

Truk Pengangkut Keramik Alami Rem Blong Hantam Sejumlah Sepeda Motor

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13

Berdoa dalam Misi Kemanusiaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59

Mualem Didoakan Banyak Netizen: Calon Presiden NKRI

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36

TNI AL Amankan Kapal Niaga Tanpa Awak Terdampar di Kabupaten Lingga

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24

Proyek Melaka-Dumai untuk Rakyat atau Oligarki?

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58

Wagub Sumbar Apresiasi Kiprah Karang Taruna Membangun Masyarakat

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34

Kinerja Polri di Bawah Listyo Sigit Dinilai Moncer Sepanjang 2025

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19

Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Sultra Mulai Tercium Kejagung

Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya