Berita

Dok: Britannica

Jaya Suprana

Penyesalan Kaisar Jepang

SABTU, 18 AGUSTUS 2018 | 13:13 WIB | OLEH: JAYA SUPRANA

PADA tanggal 15 Agustus 2018 di balairung Budokan, Tokyo ,pemerintah Jepang menyelenggarakan upacara peringatan 73 tahun pernyataan Kaisar Jepang Hirohito tentang kapitulasi Jepang kepada Pasukan Sekutu. Dalam kesempatan itu, Kaisar Jepang Akihito kembali mengungkapkan rasa penyesalan yang mendalam atas tindakan negaranya pada Perang Dunia Kedua.

Dosa Masa Lalu


"Bercermin pada masa lalu kita dan menanggung perasaan menyesal yang dalam, saya setulusnya berharap bahwa kehancuran yang diakibatkan perang tidak akan pernah terulang," kata kaisar Akihito yang diberitakan akan menyerahkan tahtanya kepada putera mahkota kekaisaran Jepang tahun depan. Selama berkuasa sejak tahun 1990 kaisar Akihito meluangkan banyak waktunya untuk mengunjungi banyak di tempat di kawasan Pasifik yang diinvasi pasukan Jepang pada masa Perang Dunia II, dan selalu mengungkapkan penyesalannya atas aksi-aksi yang dilakukan militer Jepang atas nama ayahnya, Hirohito.


Pro Kontra


Sebenarnya Akihito yang kini berusia 84 tahun sama sekali tidak berdosa sebab pada masa Perang Dunia II berakhir masih berusia 12 tahun. Namun kaisar Akihito berkenan mengambil alih tanggung jawab untuk menyatakan penyesalan terhadap apa yang telah dilakukan militer Jepang pada masa kekaisaran ayahnya. Tentu saja  penyesalan kaisar Akihito itu memicu pro kontra di Jepang sendiri. Terutama di antara kaum militer senior Jepang  ada yang menganggap penyesalan kaisar Akihito mempermalukan bangsa Jepang bahkan Akihito dianggap sebagai pengkhianat bangsa seperti Gunawan Wibisono di kisah legenda Ramayana.

Peradaban

Namun bagi saya pribadi sebagai warga bangsa Indonesia yang pernah dijajah oleh militer Jepang pada masa Perang Dunia II bahkan beberapa sanak keluarga kakek saya jatuh sebagai korban nyawa akibat kekejaman tentara Jepang di persada Nusantara, pernyataan penyesalan kaisar Hirohito sama sekali tidak mempermalukan bangsa Jepang. Justru penyesalan kaisar Akihito membanggakan bangsa Jepang sebab merupakan ungkapan tulus seorang pemimpin bangsa yang adil dan beradab . Kaisar Jepang berani menyatakan yang tidak benar sebagai tidak benar maka tidak malu mengakui kesalahan bangsa Jepang di masa lalu. Pernyataan penyesalan kaisar Akihito meletakkan citra peradaban bangsa Jepang masa kini pada posisi jenjang  yang sangat tinggi dan terhormat di planet bumi abad XXI.

Suri Teladan


Alangkah indahnya apabila ungkapan kemanusiaan kaisar Akihito dapat diangkat menjadi suri teladan bagi para bangsa yang di masa lalu juga pernah melakukan angkara murka penindasan bahkan pembinasaan sesama manusia. Misalnya pemerintah Belanda terhadap rakyat Indonesia, pemerintah Turki terhadap warga Armenia, pemerintah Jerman terhadap kaum Yahudi, pemerintah Amerika Serikat terhadap rakyat Filipina, Laos dan Vietnam, pemerintah Australia terhadap kaum aborijin atau pemerintah Indonesia terhadap warga Indonesia pada tahun 1965 dan 1998. [***]

Penulis adalah pendiri Sanggar Pembelajaran Kemanusiaan

Populer

UPDATE

Selengkapnya