Berita

Politik

Ormas Kita Satu Belum Waktunya Memikirkan Politik

KAMIS, 16 AGUSTUS 2018 | 05:11 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

. Meski sudah masuk tahun politik dan pencapresan sedang ramai-ramainya, ormas Kita Satu belum mau memikirkan politik.

Ketua Umum Kita Satu, Dumatno Budi Utomo menegaskan, menjaga keutuhan NKRI adalah nomor satu.

"Kami akan tetap berkomitmen untuk menjaga keutuhan NKRI, menjunjung tinggi falsafah Bhinneka Tungga Ika dan Pancasila sebagai dasar negara," kata Budi di sela-sela silaturahmi memperingati ulang tahun pertama Kita Satu di Puri Denpasar Hotel, Bali, Rabu (15/8).


Hadir dalam acara tersebut pengurus Kita Satu dari seluruh Indonesia. Selain itu hadir pula Ketua Umum Kamar Dagang Indonesia (Kadin), Eddy Ganevo dan Ketua Dewan Pembina Kita Satu, Marskal Madya TNI (Purn) Daryatmo.

Sikap Kita Satu yang tidak mau tergoda ke ranah politik dipuji Ketua Umum Kadin, Eddy Ganevo.

"Semua harus punya fokus. Saya mengapresiasi Kita Satu yang konsisten menjaga organisasi, meski tahun 2019 sudah dekat," kata Eddy dalam sambutannya.

Hal senada juga disampaikan Ketua Dewan Pembina Kita Satu Marskal Madya TNI (Purn) Daryatmo. Dalam sambutannya, pensiunan penerbang itu mengingatkan kembali pentingnya Kita Satu menjaga keutuhan NKRI dari ancaman perpecahan dan disintegrasi bangsa.

Diakui Budi yang biasa dipanggil Mas Kedut itu, tawaran agar Kita Satu untuk menjadi mesin politik datang dari berbagai pihak.

Namun, Budi mengatakan saat ini belum waktunya memikirkan politik. Kita Satu tetap pada tujuan awal untuk menjadi motor kerukunan antar seluruh anak bangsa dan menjadi perekat NKRI.

Meski demikian, Mas Kedut tidak setuju sikap warga negara yang apolitis.

"Jangan alergi politik. Namun saat ini lebih baik jangan bicara politik dulu. Mari kita bicara pentingnya menjaga keutuhan NKRI," jelasnya.

Kita Satu adalah organisasi massa yang bersifat independen dan terbuka untuk seluruh rakyat Indonesia. Kita Satu berkomitmen menjaga persatuan dan kesatuan seluruh bangsa Indonesia, menjaga keutuhan wilayah NKRI, dan setia pada Pancasila dan UUD 1945. [rus]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya