Berita

Politik

KPK Diminta Usut Tuntas Dugaan Mahar Politik Sandiaga Uno

KAMIS, 16 AGUSTUS 2018 | 04:30 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diminta mengusut dugaan mahar politik yang diberikan bakal Calon Wakil Presiden, Sandiaga Uno kepada PAN dan PKS masing-masing Rp 500 miliar.

Permintaan itu disuarakan demonstran dari Forum Rakyat Menggugat (FRM) di gedung KPK, kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (15/8).

"Segera usut keterlibatan para pelaku termasuk pejabat negara yang diduga terlibat kasus suap mahar Rp 1 triliun," ujar Koordinator Presidium FRM, Riswan dalam keterangannya.


Riswan mengatakan, dua hari jelang penutupan pendaftaran bakal capres dan cawapres pada 10 Agustus 2018, publik dihebohkan dengan pernyataan Wasekjen Partai Demokrat Andi Arif di Twitter.

Andi Arif mengungkap cerita terpilihnya Sandiaga Uno sebagai bakal cawapres mendampingi Prabowo Subianto. Ada dugaan mahar Rp 500 miliar masing-masing untuk PAN dan PKS agar bersedia menerima Sandi menjadi cawapres.

"Tangkap para pelaku yang patut diduga sebagai pemberi dan penerima mahar Pilpres 2019," terang Riswan.

Mengutip pernyataan pakar hukum tata negara Yusril Ihza Mahandra bahwa jika terkonfirmasi, maka bukan lagi hanya gosip politik, tetapi memiliki dampak hukum. Sandi sendiri sudah mengakui itu sebagai biaya kampanye.

"Maka dari itu FRM berpendapat bahwa penerima dan pemberi mahar masing-masing adalah pejabat negara memiliki dampak hukum serius pada Sandi (wagub DKI), Ketum PAN Zulkifli Hasan (ketua MPR), Presiden PKS Sohibul Iman (anggota DPR) dan Fadli Zon (waka DPR)," demikian Riswan. [rus]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya