Perkembangan situasi penyakit Avian Influenza (AI) atau flu burung di Asia Tenggara sangat dinamis sejak tahun 2003, baik kejadian pada unggas maupun pada manusia.
Untuk itu, dibutuhkan tukar informasi dan pengalaman dalam menerapkan strategi pencegahan, pengendalian, dan pemberantasan penyakit flu burung.
Atas alasan tersebut pertemuan Avian Influenza Group for ASEAN (AIGA) pertama digelar di Hotel Royal Ambarrukmo Yogyakarta. Acara yang digelar selama empat hari mulai dari tanggal 13 hingga 16 Agustus itu menghadirkan sejumlah delegasi dari negara ASEAN, perwakilan ASEAN Secretariat, dan FAO Regional Kawasan Asia Pasifik.
Dijelaskan Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian (PKH Kementan) I Ketut Diarmita, pertemuan itu merupakan ajang negara ASEAN memformulasikan mekanisme koordinasi, memastikan hubungan, dan mengembangkan kerjasama melalui platform multisektor dan multilembaga.
"Diharapkan bermanfaat bagi setiap negara anggota ASEAN maupun negara di luar kawasan regional ASEAN," jelasnya dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi, Selasa (14/8).
Kesempatan ini turut dimanfaatkan I Ketut Diarmita untuk menyampaikan kegiatan bioinformatic yang dilakukan Indonesia kepada negara anggota ASEAN. Salah satunya jejaring surveilans molekuler atau disebut Influenza Virus Monitoring (IVM) di Indonesia.
Dia menjelaskan bahwa IVM Indonesia dibangun didasarkan pada jejaring regional laboratorium diagnostik veteriner dan didukung oleh suatu sistem manajemen data berbasis website (IVM Online).
"Contoh jejaring IVM Indonesia ini memiliki relevansi dengan negara-negara lain yang ingin membangun jaringan laboratorium untuk surveilans molekuler flu burung dan penyakit menular (patogen) lainnya," kata I Ketut Diarmita.
Sementara itu, Kepala Biro Kerjasama Luar Negeri Kementerian Pertanian, yang merupakan wakil focal point Indonesia untuk Pertemuan Pejabat Tinggi Bidang Pertanian dan Kehutanan se-ASEAN (SOM-AMAF) Mesah Tarigan menjelaskan bahwa kerjasama antar negara ASEAN dalam pengendalian dan pemberantasan flu burung sangan penting.
"Untuk itu, hasil kesepakatan dan rekomendasi pada pertemuan ini akan dilaporkan secara secara berjenjang untuk mendapat pengesahan di pertemuan tingkat Menteri," ungkapnya menjelaskan.
[fiq]