Berita

Andi Arief/Net

Politik

Di Balik Kardus Dan Mahar Ada Soal Perbedaan Prinsip

SENIN, 13 AGUSTUS 2018 | 23:53 WIB | OLEH:

PERTEMUAN Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Prabowo Subianto dan berakhir riuh di dua hari menjelang pendaftaran capres dan cawapres bukan soal pertarungan sepele. Ada soal prinsip.

SBY berprinsip rakyat di atas segalanya. Karena itu dasar membangun koalisi adalah mendengarkan keinginan rakyat yang direkam survei.

Logistik memang diperlukan, tetapi sifatnya melengkapi perjuangan mewujudkan keinginan rakyat. Prinsip ini pada awalnya Prabowo setuju dan akan meninggalkan paradigma lama yang dianut Prabowo dalam berperang di pemilu yaitu logistik yang bisa mengatur kehendak rakyat.


Partai Demokrat hampir berhasil menawarkan cara mengutamakan kehendak rakyat ini. Dengan cara Demokrat ini, maka ancaman bentrok politik identitas bisa dihindari, karena dasar perjuangannya menyatukan harapan rakyat atas dasar mengubah nasibnya dan memperbaiki siatem yang bisa mengubah nasib rakyat. Bukan sebaliknya memanfaatkan situasi rakyat yang diametral dalam politik identitas.

Jika peperangan elektoral dimenangkan maka negara lebih otonom dari para pemilik modal, sehingga punya keleluasaan besar mengambil kebijakan-kebijakan yang menguntungkan rakyat dan membuat pemilik modal tidak bisa seenaknya mengatur negara.

Pemilik modal-lah yang harus ikut mendukung negara dalam mengambil kebijakan-kebijakan yang menguntungkan rakyat.

Prabowo berubah sikap di dua hari menjelang pendaftaran capres dan cawapres. Memang yang tertangkap publik adalah soal Jenderal Kardus dan soal mahar ke PAN dan PKS.

Tetapi sebenarnya itu bentuk kekecewaan saya pada Prabowo yang mengambil jalan Logistik lebih penting ketimbang kehendak rakyat. Pemilik modal diberi karpet merah untuk kembali berperan, nantinya membuat negara ini tidak otonom terhadap pemilik modal.

Padahal inilah prinsip-prinsip yang ditolak oleh rakyat sejak 1998. Ini juga yang menjadi protes para cerdik cendikia terhadap jalan ekonomi Pak Jokowi empat tahun terakhir soal bagaimana negara bisa lebih otonom terhadap keinginan pemilik modal.

Kalau mau jujur justru, Pak Jokowi ketika umumkan Ma'ruf Amin justru seperti ingin menjawab bahwa Ia akan memilih jalan berbeda di periode kedua untuk tidak bisa dengan mudah diatur pasar. Kita tunggu saja jalan mana yang akan menang nantinya.

Partai Demokrat akan tetap mempertahankan prinsip berbeda dalam memenangkan pasangan Prabowo-Sandi.

Jalan berbeda dalam memenangkan peperangan ini bukan semata untuk memenangkan Prabowo-Sandi, tetapi juga ingin mempertahankan kekuatan elektoral Partai Demokrat agar pada saatnya nanti prinsip perjuangan Partai Demokrat mengutamakan rakyat akan kembali bisa menjadi faktor dominan, mudah-mudahan nanti di 2019. [***]

Penulis adalah Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya