Berita

Andi Arief/Net

Politik

Wasekjen Demokrat: Prabowo-Sandi Berat Menang Di Jatim Dan Jateng

SABTU, 11 AGUSTUS 2018 | 09:14 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

. Riwayat kemenangan Pilpres dan Pemilu ada di tiga provinsi di pulau Jawa yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Wasekjen Partai Demokrat, Andi Arief mengatakan, meski Demokrat mengusung capres dan cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno pada Pilpres 2019, jujur saja potensi menang di Jateng dan Jatim sangat berat.

"Perlu kerja keras Prabowo-Sandi untuk memenangkan pertarungan di Jabar, Jateng dan Jatim. Apa boleh buat karena Prabowo lebih mementingkan cawapres berbasis logistik ketimbang data saintific survey," tulis Andi di akun Twitter, Sabtu (11/8).


Sebelum nama Sandi diputuskan, Demokrat dorong Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Pemenangan Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai cawapres pendamping Prabowo.

Jelas Andi, ada beberapa alasan kenapa Prabowo-Sandi berat menang di Jateng dan Jatim. Pertama, Prabowo saat ini hanya memiliki elektabilitas 14 persen di Jateng dan 24 persen di Jatim. Elektabilitas Gerindra di dua provinsi itu juga rendah, di Jateng hanya 7 persen dan Jatim 9 persen.

"Entah logika logistik dalam benak Prabowo apakah bisa membuatnya menang di dua Jawa ini. Entahlah," ungkapnya.

Kedua, Prabowo bukan ahli atrategi perang pilpres. Mantan Danjen Kopassus itu gagal dalam dua kali peperangan pilpres karena abai membaca dua pertempuran di Jateng dan Jatim.

"Kita buktikan nanti apakah strategi kardus Sandi Uno bisa ubah pertempuran di Jatim dan Jateng atau tidak. Kami tetap dukung, meski berat," sebut Andi.

Ketiga, mitra koalisi yang lain, seperti PAN dan PKS juga lemah di Jateng dan Jatim. Mereka bukan faktor di dua provinsi itu.

"Dua partai ini hanya akan mementingkan hidup mati keluar dari zone partai stabilo, meski PKS dapat jatah wagub DKI. Pertanyaan dari Demokrat: Mengapa Prabowo abaikan ini semua," ujar Andi. [rus]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya