. Tawaran sejumlah parpol untuk nyaleg sebenarnya sudah sering didapatkan Ian Kasela. Namun, vokalis band Radja ini meyakini hanya PDI Perjuangan yang bisa mengantarkannya menjadi wakil rakyat di Senayan.
"Tujuan gua pengen duduk di DPR RI. Yah saya yakin cuma PDI Perjuangan yang bisa mengantarkan gua ke sana," kata Ian saat ditanya alasannya memilih nyaleg lewat PDIP, di Jakarta, Kamis (2/8).
Ian mengakui memang tertarik menjadi anggota DPR yang diberi sejumlah kewenangan untuk mengeluarkan kebijakan, seperti membuat undang-undang.
"Gua pengin ikut dalam kebijakan itu sendiri. Makanya gua tertarik DPR RI," ujar vokalis yang berkarier sejak 1997 ini.
Ketertarikan itu, kata Ian seperti gayung bersambut, ketika PDIP menawarkannya untuk menjadi wakil rakyat mewakili Kalimantan Selatan, tempat kelahirannya.
"Tawaran dari parpol lain sebenarnya sudah ada sejak 2014. Tapi tahun ini, tawaran dari PDI Perjuangan seperti gayung bersambut, karena saya memang hanya ingin mencalonkan diri dari partai ini," ujarnya.
Di Pemilu Legislatif 2019 nanti, pria bernama asli Samidjan ini akan bertarung di Dapil Kalsel I. Dia pun rela mengganti nama yang diberikan orangtuanya itu dengan nama panggung, Ian Kasela, demi dikenal pemilih dalam kertas suara.
"Pengadilan sudah mengesahkan nama gua jadi Ian Kasela. Diputus pengadilan sebelum Lebaran kemarin," ujarnya.
Seperti banyak diketahui para fans, Kasela di belakang nama Ian adalah kependekan dari Kalimantan Selatan, daerah asalnya.
"Nama Kasela menempel di kehidupan dan karier gua. Begitu gua ikut dalam politik, sekaligus gua izin sama orang tua, keluarga (ganti nama asli). Ini loh gua mau berikan sesuatu untuk kampung kelahiran gua," ujar rocker kelahiran Banjarmasin 41 silam ini.
Jika kelak lolos ke DPR, Ian tertarik untuk duduk di Komisi X (Pendidikan-Kebudayaan-Olahraga). Bidang ini dianggap sesuai karena selama ini Ian bergelut di dunia kesenian/kebudayaan.
"Kalau (komisi) tidak sesuai tidak bagus juga," ujar Ian.
Lalu, kalau sudah jadi anggota DPR kaca mata hitam dilepas tidak?
"Kalau memang etika dan tata krama atau tuntutan anggota dewan terhormat seperti itu, gua harus siap," kata pria yang ikonik dengan kacamata hitamnya.
[rus]