Berita

Hukum

Tahunya Anak Kerja SPG Di Jakarta, Ternyata Dinikah Kontrak Pria Tiongkok

SENIN, 30 JULI 2018 | 23:03 WIB | LAPORAN:

Lima dari 16 perempuan asal Indonesia korban perdagangan manusia di Tiongkok, merupakan warga Purwakarta, Jawa Barat.

Salah satu keluarga korban asal Purwakarta, Nurhidayat (53) menceritakan awal mula anaknya berinisial MRD (16) terjebak dalam perdagangan manusia berawal dari teman MRD bernama Fifi. Dari Fifi jugalah Nurhidayat mendapat informasi perihal pekerjaan MRD.

"Saya kenal Fifi dari anak saya. karena dia awalnya bekerja di Jakarta, anak saya kan enggak bisa menerangkan, jadi saya komunikasi dengan Fifi. Nah aku tanya itu jawabanya, kerja di SPG kosmetik," cerita Nurhidayat kepada wartawan di Kementerian Luar Negeri, Senin (30/7).


"Bapak ga usah khawatir anak bapa kerja baik baik bukan kerja yang haram-haram. Nah aku kan percaya bila begitu, yaa terus kesini kesininya aku kaget, setelah menjelang 10 hari seminggu sebelum puasa ramadhan, anak saya nangis dari China,'' lanjutnya.

Nurhidayat menuturkan dirinya terkejut sebab anaknya yang masih 16 tahun tersebut berada di China dan belum memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP).

"Aku kan kaget anak dibawah umur, KTP belum punya tanpa ijin orang tua dia bisa pergi ke China. apalagi dengan alasan dia ingin dinikahkan kontrak. kan hati saya hancur, kawin disana kulturmya berbeda, budayanya berbeda, bahasa berbeda," ungkapnya.

Berdasarkan informasi yang didapatkan, Nurhidayat mengungkapkan anaknya mendapatkan perlakuan yang tidak menyenangkan.

"Masih di China sekarang masih disekap di China," katanya.

Diketahui MRD telah berangkat ke China pada  tanggal 24 mei 2018 lalu dan Nurhidayat mendapatkan kabar buruk tersebut setelah seminggu MRD di China.

"Sekarang Fifinya sudah tertangkap kebetulan saya apresiasi dengan Polda Jabar bisa menangkap jaringanya sekarang," tandasnya. [nes]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya