Berita

Joko Widodo (tengah)/Net

Politik

Demokrat: Jokowi Masih Sangat Mudah Dikalahkan

SENIN, 23 JULI 2018 | 11:32 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

. Petahana Joko Widodo (Jokowi) yang bakal diusung pada Pilpres 2019 dinilai sangat jauh kondisinya dengan petahana pada Pilpres 2009.

Capres petahana Pilpres yang lalu yaitu Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memiliki elektabilitas yang tinggi.

"Petahana sekarang kan elektabilitasnya hanya 40 persen, masih sangat mudah dikalahkan," kata Ketua Divisi Hukum dan Advokasi DPP Demokrat Ferdinand Hutahaean kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (23/7).


Perbandingan lain dengan SBY saat 2009, lanjut Ferdinand ialah soal penetapan calon wakil presidennya. Menurut dia, dari jauh hari SBY sudah menetapkan cawapres yakni Boediono.

"Pak SBY menetapkan wakilnya enggak pusing, enggak kayak sekarang. Enggak ada itu koalisi yang nekan, kalau sekarang kan koalisi menekan. Ini bukti kalau beliau (Jokowi) tidak berdaulat atas dirinya," selorohnya.

"Katanya sudah mengantongi 10 kemudian dikerucutkan jadi 5 nama, mana enggak ada itu diumumkan," tambahnya lagi.

Masih kata Ferdinand, yang cukup menggelitik adalah pada tahun 2009, SBY bukan sebagai petugas partai melainkan orang yang berdaulat penuh baik sebagai presiden maupun pimpinan partai.

"Jelas dulu Pak SBY bukan petugas partai," pungkasnya. [rus]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya