Berita

Moeldoko-Joko Widodo/Net

Politik

Jokowi-Moeldoko Diyakini Bisa Diterima Koalisi Pendukung

SENIN, 23 JULI 2018 | 08:48 WIB | LAPORAN:

Jenderal TNI (Purn) Moeldoko dipandang tandem ideal petahana Jokowi pada Pemilihan Presiden  2019.

"Dengan posisi Pak Moeldoko sebagai seorang militer dan mantan Panglima TNI, hal ini akan menjadi keuntungan," tutur Sekjen Relawan Nasional 212 Jokowi Presiden Republik Indonesia (Renas 212 JPRI)  M Adnan Rarasina.
 

Adnan menjelaskan, Renas 212 JPRI memiliki banyak pertimbangan. Berasal dari militer, menurut Adnan, Moeldoko sangat dekat dengan berbagai latar belakang. Moeldoko juga memiliki kedekatan dengan kalangan umat muslim. Sebab, merunut dari sejarahnya, TNI di masa kelahirannya merupakan anak kandung rakyat. TNI ini didirikan oleh laskar-laskar dengan latar kiai, ulama, dan santri.
 
"Pak Moeldoko ini sangat memahami proses berdirinya NKRI. Memahami jika kebangsaan, Indonesia, dan Islam adalah satu kesatuan. Ibarat dua sisi mata uang yang tidak terpisahkan untuk menjaga tegak dan keutuhan NKRI," jelasnya.

Sebagai figur seorang militer yang paripurna, lanjut Adnan, Renas 212 JPRI percaya Moeldoko akan berdiri seimbang, mengayomi dua pilar penting dan menjaga keutuhan NKRI.
 
"Kami sangat percaya dan meyakini bila Pak Moeldoko ini bisa diterima di kalangan Islam. Pak Moeldoko juga bisa masuk ke latar belakang lainnya. Tentu hal ini akan membuat posisi semakin solid," kata Adnan.
 
Bukan hanya kalangan agamis, Moeldoko juga diyakini bisa diterima partai koalisi pendukung Jokowi. Sebab, Indonesia membutuhkan sistem pemerintahan kuat dan merangkul guna menyelesaikan semua program pembangunan, pemerataan, dan tumbuhnya ekonomi baru di daerah. Belum lagi Indonesia ini harus menegaskan kembali cara pandang bernegara melalui Pancasila.
 
"Diskusi panjang juga sudah dilakukan Renas 212 JPRI sejak Mei 2018. Kami juga menyerap aspirasi dari berbagai daerah hingga dapat kesimpulan. Duet Jokowi-Moeldoko pada Pilpres 2019 yang paling tepat," tegas Adnan. [wid]
 


Populer

Besar Kemungkinan Bahlil Diperintah Jokowi Larang Pengecer Jual LPG 3 Kg

Selasa, 04 Februari 2025 | 15:41

Jokowi Kena Karma Mengolok-olok SBY-Hambalang

Jumat, 07 Februari 2025 | 16:45

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Alfiansyah Komeng Harus Dipecat

Jumat, 07 Februari 2025 | 18:05

Prabowo Harus Pecat Bahlil Imbas Bikin Gaduh LPG 3 Kg

Senin, 03 Februari 2025 | 15:45

Bahlil Gembosi Wibawa Prabowo Lewat Kebijakan LPG

Senin, 03 Februari 2025 | 13:49

Pengamat: Bahlil Sengaja Bikin Skenario agar Rakyat Benci Prabowo

Selasa, 04 Februari 2025 | 14:20

UPDATE

CM50, Jaringan Global dan Pemimpin Koperasi

Rabu, 12 Februari 2025 | 04:45

Telkom Salurkan Bantuan Sanitasi Air Bersih ke 232 Lokasi di Indonesia

Rabu, 12 Februari 2025 | 04:15

TNI Kawal Mediasi Konflik Antar Pendukung Paslon di Puncak Jaya

Rabu, 12 Februari 2025 | 03:45

Peran para Bandit Revolusioner

Rabu, 12 Februari 2025 | 03:19

Pengecer Gas Melon Butuh Kelonggaran Buat Naik Kelas

Rabu, 12 Februari 2025 | 02:59

DPD Apresiasi Kinerja Nusron Selesaikan Kasus Pagar Laut

Rabu, 12 Februari 2025 | 02:39

Telkom Beri Solusi Kembangkan Bisnis Lewat Produk Berbasis AI

Rabu, 12 Februari 2025 | 02:19

Pengangkatan TNI Aktif sebagai Dirut Bulog Lecehkan Supremasi Sipil

Rabu, 12 Februari 2025 | 01:59

Indonesia Perlu Pikir Ulang Ikut JETP

Rabu, 12 Februari 2025 | 01:48

KPK Diminta Periksa Bekas Ketua MA di Kasus Harun Masiku

Rabu, 12 Februari 2025 | 01:35

Selengkapnya