Berita

Foto/RMOL

Politik

Gerindra: AHY Cawapres Perlu Persetujuan PKS Dan PAN

SELASA, 17 JULI 2018 | 20:46 WIB | LAPORAN: SORAYA NOVIKA

Kabar pertemuan antara Ketua Umum Partai Demokrat dan Partai Gerindra, kali ini bukan hanya bahas masa depan koalisi kedua parpol tersebut.

Tampaknya Gerindra dan Demokrat akan lebih serius membahas persetujuan partai koalisi Gerindra lainnya, untuk gandeng Agus Harimurti Yudhoyono sebagai cawapres pendamping Prabowo Subianto. Pasalnya, Gerindra tidak bisa memutuskan sendirian.

"Tentang siapa yang nanti diputuskan untuk menjadi pasangan Cawapres Pak Prabowo, Gerindra tidak bisa memutuskan sendiri," ujar Anggota Dewan Penasihat DPP Gerindra Muhammad Syafi'i di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (17/7).


"Jadi kata akhir itu adalah kesepakatan Partai Gerindra dengan partai-partai Koalisi lainnya," tambahnya.

Hal penting lain yang dipertimbangkan oleh koalisi adalah, cawapres yang mampu menaikkan elektabilitas koalisi tersebut secara keseluruhan di Pilpres 2019 mendatang.

"Tetapi (Cawapres) itumemang harus betul-betul kita anggap mampu mengangkat dan mendongkrak elektabilitas dalam Pilpres 2019 yang akan datang," pungkasnya. [fiq]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya