Berita

Ilustrasi/net

Politik

Ada Yang Ditutupi Pemerintah Soal Hasil Negosiasi Dengan Freeport

JUMAT, 13 JULI 2018 | 21:23 WIB | LAPORAN: SORAYA NOVIKA

Hasil negosiasi pemerintah Indonesia dengan Freeport Indonesia terlalu dibesar-besarkan sebagai keuntungan Indonesia. Fenomena ini tidak lepas dari kampanye politik kubu Joko Widodo untuk memenangkan Pilpres 2019.

"Prestasi pemerintah dalam hal apapun, termasuk Freeport, bisa diklaim menjadi kampanye pemerintah. Apalagi Presiden Jokowi akan maju kembali pada Pilpres 2019 nanti," ujar analis politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin, kepada Kantor Berita RMOL, Jumat (13/7).

Pemerintah mengklaim berhasil merebut 51 persen saham Freeport, tetapi ada banyak sisa masalah yang belum selesai. Ada banyak ahli ekonomi yang menegaskan transaksi ini masih jauh dari selesai. Bahkan Freeport dan Rio Tinto mengaku masih banyak isu besar yang belum disepakati.


"Pemerintah harus terbuka kepada rakyatnya, jangan ada yang ditutup-tutupi, termasuk soal dana yang akan dikeluarkan sebesar Rp 55 triliun dalam proses divestasi tersebut," tuturnya.

Baca juga: Soal Freeport, Pencitraannya Kelewatan Bingit

Ia hanya mengimbau pemerintah untuk berhati-hati dalam mengambil kebijakan. Jangan hanya karena ingin menebus janji kampanye malah terjerumus pada cara-cara yang berujung kerugian negara lebih besar.

"Jangan sampai saham yang 51 persen tersebut menjadi bancakan korupsi penyelenggara negara di kemudian hari. Dan, jangan sampai keluar dari mulut harimau dalam hal ini Amerika Serikat lalu masuk mulut buaya yaitu Tiongkok dan negara lainnya," pungkasnya. [ald]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya