Berita

Lalu Muhammad Zohri/Net

Politik

Atlet Bela Negara

JUMAT, 13 JULI 2018 | 09:50 WIB | OLEH: FRITZ E. SIMANDJUNTAK

FINAL Piala Dunia 2018 akan berhadapan Perancis melawan Kroasia. Berhasilnya Kroasia masuk babak final sangat mengejutkan penggemar sepakbola di seluruh dunia. Kroasia mengalahkan tim-tim unggulan seperti Argentina, Rusia, dan Inggris di babak semi final.

Perancis juga tidak kalah hebat. Mereka menaklukkan tim besar Uruguay, Argentina dan Belgia untuk sampai babak final.

Hampir seluruh pertandingan di Piala Dunia 2018 telah menarik perhatian masyarakat dan pemimpin negara di seluruh dunia. Di Amerika Serikat, meskipun timnya tidak lolos, siaran langsung pertandingan dari babak penyisihan dapat kita tonton di banyak tempat umum, seperti restoran, mal dan rest area. Beberapa kepala negara turut hadir memberikan semangat kepada tim negaranya.

Tidak kurang dari 736 pesepakbola mewakili 32 negara berhasil membuat demam sepakbola ke seluruh dunia. Kota Moskow mengharapkan sekitar 1 juta penggemar sepakbola datang langsung ke sana. Mereka datang ke Rusia dengan beraneka atribut ciri khas negara mereka masing-masing. Bayangkan hanya 736 orang pesepakbola berhasil menggetarkan emosi dunia hingga lintas batas negara.

Merekalah yang sejatinya kita sebut sebagai atlet bela negara. Mereka berjuang minimal 90 menit di lapangan untuk negaranya. Selama waktu tersebut segala macam resiko cedera mereka hadapi dengan tegar. Para penonton, baik langsung maupun tidak langsung, mengibarkan benderanya masing-masing sepanjang pertandingan berlangsung.

Apabila tim favoritnya berhasil merobek gawang lawan, teriak dan peluk kegembiraan langsung mereka ekspresikan. Sebaliknya ekspresi kesedihan tidak dapat disembunyikan apabila tim favoritnya kalah.

Ke 32 tim yang lolos Piala Dunia 2018 juga menggambarkan keseriusan pemerintahnya menjadikan sepakbola atau olahraga dalam membangun reputasi dan brand negaranya masing masing. Sebagai tua rumah, Rusia akan memperoleh manfaat paling besar terutama dalam sektor destinasi wisata.

Tim Jepang meonjolkan keunikan budaya "bersih". Locker pemain dibersihkan sebelum kembali ke penginapan. Penonton asal Jepang memberikan stadion tidak peduli tim favoritnya menang atau kalah.

Saat dunia terbuai dengan pertandingan di Piala Dunia 2018, secara mengejutkan pelari putera Indonesa Lalu Muhammad Zohri, secara mengejutkan meraih gelar juara dunia lari 100 meter putera U-20 di Tampere, Finlandia. Start di lintasan luar, Zohri mempercepat larinya menjelang garis finish. Dan berhasil mendahului lawan-lawan beratnya yang berada di lintasan dalam dan berasal dari negara yang memang lari sudah menjadi olahraga populer seperti Amerika Serikat.

Meskipun dengan keterbatasan pendukung bahkan bendera merah putih, Zohri memperlihatkan keterampilannya berlari sambil membawa lambang bendera merah putih di dadanya. Zohri adalah contoh atlet yang membela negaranya dengan tulus meskipun keterbatasan fasilitas latihan yang ada. Kita tahu persis fasilitas lapangan atletik yang berkualitas masih sangat terbatas di negeri ini. Bandingkan dengan fasilitas yang diberikan negara kepada anggota DPR. Padahal keahlian mereka sulit untuk mengumandangkan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan bendera merah putih di dunia internasional dibandingkan para atlet.

Tanggal 18 Agustus 2018, Kota Jakarta dan Palembang akan menjadi tuan rumah pesta olahraga terbesar di Asia. Kita berharap hadirnya sekitar 11.000-an atlet manca negara akan memberikan inspirasi dan komitmen pemerintah untuk membangun atlet bela negara lebih serius, masif dari hulu ke hilir. Program Atlet Bela Negara ini termasuk pembangunan sarana prasarana mulai dari sekolah, kabupaten/kota dan provinsi. Kompetisi di setia tingkat pembinaan juga harus lebih digalakkan. Karena melalui kompetisilah para sponsor akan tertarik untuk lebih aktif memberikan kontribusinya yang saling memberikan manfaat.

Melalui Program Atlet Bela Negara yang dirancang dengan matang semakin banyak cabang olahraga Indonesia, termasuk sepakbola bisa bersaing di tingkat Olympiade. Dan sepabola bisa lolos Piala Dunia di masa mendatang. [***]

Penulis adalah Sosiolog, Anggota Senat Indonesia Marketing Association dan tinggal di Jakarta

Populer

Duit Sitaan Korupsi di Kejagung Tak Pernah Utuh Kembali ke Rakyat

Senin, 10 Maret 2025 | 12:58

Menag Masih Pelajari Kasus Pelarangan Ibadah di Bandung

Senin, 10 Maret 2025 | 20:00

Polda Metro Didesak Segera Periksa Pemilik MNC Asia Holding Hary Tanoe

Minggu, 09 Maret 2025 | 18:30

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Nyanyian Riza Chalid Penting Mengungkap Pejabat Serakah

Minggu, 09 Maret 2025 | 20:58

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

Usia Pensiun TNI Bakal Diperpanjang, Ketum PEPABRI: Kalau 58 Tahun Kan Masih Lucu-Lucunya

Senin, 10 Maret 2025 | 19:58

UPDATE

Soal Olok-olok Partai Gelora, MKD Sudah Periksa Pelapor Mardani

Jumat, 14 Maret 2025 | 05:38

Ronaldo Mundur dari Pencalonan Presiden CBF, Ini Alasannya

Jumat, 14 Maret 2025 | 05:20

12.104 Personel dan 167 Pos Disiapkan Polda Sumut untuk Pengamanan Idulfitri

Jumat, 14 Maret 2025 | 04:59

Soal Penggeledahan Kantor bank bjb, Dedi Mulyadi: Ini Hikmah untuk Berbenah

Jumat, 14 Maret 2025 | 04:46

Redam Keresahan Masyarakat Soal MinyaKita, Polres Tegal Lakukan Sidak

Jumat, 14 Maret 2025 | 04:35

Polemik Pendaftaran Cabup Pengganti, Ini yang Dilakukan KPU Pesawaran

Jumat, 14 Maret 2025 | 04:17

PHK Jelang Lebaran Modus Perusahaan Curang Hindari THR

Jumat, 14 Maret 2025 | 03:59

Dapat Tawaran Main di Luar Negeri, Shafira Ika Pilih Fokus Bela Garuda

Jumat, 14 Maret 2025 | 03:39

Mendagri Soroti Jalan Rusak dan Begal saat Rakor Kesiapan Lebaran di Lampung

Jumat, 14 Maret 2025 | 03:26

Siapkan Bantuan Hukum, Golkar Jabar Masih Sulit Komunikasi dengan Ridwan Kamil

Jumat, 14 Maret 2025 | 02:33

Selengkapnya