Berita

Politik

Lawan Jokowi, PAN Ingin Lima Partai Tetap Solid

KAMIS, 12 JULI 2018 | 21:15 WIB | LAPORAN:

. Partai Amanat Nasional (PAN) belum bisa memastikan Demokrat, PKB, PKS, PAN dan Gerindra bisa bersatu dalam mengusung capres dan cawapres pada Pilpres 2019 untuk menghadapi petahana Presiden Jokowi.

Demikian dikatakan Sekretaris Fraksi PAN, Yandri Susanto ketika berbicara di Dialektika Demokrasi bertema "Menakar Cawapres 2019, Parpol Koalisi Pecah Kongsi atau Tetap Solid?' di Media Center DPR , Senayan, Jakarta, Kamis (12/7).

Selain Yandri pembicara lainnya Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Hinca Panjaitan dan anggota Fraksi Partai Gerindra, Nizar Zahro.


Menurut dia, persoalan yang dihadapi partai politik saat ini dalam menghadapi Pilpres 2019 adalah siapa yang akan dijadikan cawapres. Persoalan ini kata anggota Komisi II DPR ini seperti persoalan Piala Dunia yang menyisakan
pertandingan final antara Perancis versus Kroasia.

Yandri menegaskan, kubu partai pendukung petahana sudah mendeklarasikan Jokowi sebagai capres 2019. Tak hanya partai parlemen (partai lama), partai non parlemen juga mendukungnya. Melihat realitas ini, dari segi persyaratan sudah mencukupi. Tinggal lima partai yang belum final.

"Tinggal yang tersisa belum memastikan apakah lima partai yakni  Demokrat, PKB, PAN , PKS dan Gerindra ini  memastikan akan bersatu atau tidak. Yang jelas dari lima partai ini masih bisa menyisakan  dua pasangan calon, apakah itu bisa terwujud atau tidak saya kira faktor penting ini menjadi kesepakatan lima partai ini," kata Yandri.

Sebab kalau satu partai dari  lima partai tersebut mengalihkan dukungan ke Jokowi, berarti dukungan yang dikantongi Jokowi lebih dari cukup.

"Istilah saya ibarat perahu, penumpangnya sudah sangat sesak " tegas Yandri.

Kalau sampai hal itu terjadi maka PAN ingin berhidmat tujuannya agar tidak terjadi capres dan cawapres tunggal melawan kotak kosong seperti yang terjadi pada Pilkada Makasar.

Makanya PAN menghadirkan calon alternatif di luar Jokowi.  Yandri mengatakan kalau dikalkulasikan koalisi PAN dan Gerindra sebenarnya sudah cukup untuk mengusung duet Prabowo sebagai capres dan cawapres dari kader terbaik PAN seperti Zulkifli Hasan, Amien Rais, Hatta Rajasa atau Soetrisno Bachir.

Tapi kalau dengan Demokrat saja belum cukup. Yandri menegaskan dengan Demokrat, PAN juga terbuka karena SBY juga faktor yang menentukan. Tapi kalau PAN menjalin koalisi dengan Demokrat, maka masih diperlukan satu partai lain bisa PKB atau PKS.

"Kalau itu terjadi saya tak tau siapa capres dan cawapresnya tetapi yang paling mendekati itu kalau dengan Gerindra pasangan Prabowo-Zulhasan dan layak kita jual di tengah masyarakat," katanya.

Diakuinya koalisi Gerindra dan PAN sudah pasti cukup bahkan lebih 20 persen presidential threshold. Oleh karena itu kalau Prabowo memutuskan Zulhasan sebagai cawapresnya, PAN siap mendeklarasikannya.

"Bapak Prabowo ngajak Bang Zul (Zulkifli Hasan) menjadi cawapresnya, saya kira PAN siap deklarasi," tukasnya.[dem]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya