Berita

Mendag/Net

Politik

Biar Untung Saat Dolar Naik, Mendag Harus Aktif

KAMIS, 12 JULI 2018 | 06:56 WIB | LAPORAN:

Sejak liburan Lebaran, nilai rupiah anjlok dan dolar terus menggila. Nilai tukarnya mendekati Rp 14.500 per dolar AS. Namun begitu, Indonesia tetap punya peluang untung. Caranya, Menteri Perdagangan (Mendag) harus mampu meningkatkan ekspor.

Atas hal itu, Ketua DPR Bambang Soesatyo meminta Mendag untuk lebih aktif. Mendag harus melihat kenaikan dolar AS itu sebagai peluang. Jika pengusaha agak kesulitan untuk ekspor, Mendag harus memberikan insentif yang mereka perlukan.

“Ini guna mendapatkan surplus perdagangan dan mengurangi neraca keseimbangan primer negatif,” papar politisi yang akrab disapa Bamsoet ini, Rabu (11/7).


Selama ini, banyak pihak yang khawatir kenaikan dolar bakal memukul ekonomi nasional. Atas kenaikan itu, harga barang-barang di dalam negeri juga ikut naik. Alhasil, daya beli masyarakat menurun. Namun, dengan tingginya ekspor, Bamsoet yakin efek buruk kenaikan dolar dapat diimbangi. Kenaikan dolar itu akan membuat nilai jual barang Indonesia di luar negeri menjadi lebih tinggi.

Selain ke Mendag, Bamsoet juga mendorong Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) untul lebih aktif. BKPM perlu melakukan hubungan kerja sama bilateral dan multilateral dengan negara-negara maju serta mengundang para pengusaha untuk dapat menanamkan modalnya di Indonesia.

“Ini guna meningkatkan investasi di dalam negeri,” ujarnya.

Tak lupa, Bamsoet juga mengingatkan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan Bank Indonesia (BI) atas tingginya dolar AS ini. Politisi Partai Golkar ini meminta Kemenkeu dan BI berkomitmen dalam menjaga stabilitas moneter dan menyiapkan solusi serta langkah-langkah mitigasi agar pergerakan kurs dapat kembali normal.

“Kemenkeu dan BI juga harus lebih cermat mengawasi berbagai aspek yang memengaruhi turunnya nilai rupiah. Sebab, stabilitas nilai tukar menjadi suatu hal yang penting bagi kita,” tandasnya. [ian]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya