Berita

Abraham Samad/Net

Politik

Masih Main Mata, Nasdem Tak Serius Capreskan Jokowi

KAMIS, 12 JULI 2018 | 06:27 WIB | LAPORAN: YAYAN SOPYANI AL HADI

Partai Nasdem nampak tidak serius dalam mendukung petahana Joko Widodo di Pilpres 2019 mendatang. Ini terlihat dari gerak-gerik partai besutan Surya Paloh itu yang memberi peluang bagi mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk menjadi calon presiden (capres).

Pengamat politik dan anggaran, Uchok Sky Khadafi menilai seharusnya Nasdem sekali mendukung Jokowi, tak boleh memberi ‘angin surga’ bagi capres lain.

“Isi pembicaraan Abraham Samad dan Surya Paloh kan tidak hanya cawapres, tetapi juga capres. Sudah menyatakan dukung Jokowi, kok masih main mata? Masih memberi angin surga buat yang lain?” katanya di Jakarta, Kamis (12/7).

Uchok melanjutkan, seandainya pun Nasdem memberi harapan berupa dukungan cawapres untuk Samad, hal itu seolah melupakan sejarah hitam bahwa mantan Ketua KPK itu pernah diberhentikan Presiden Jokowi karena kasus dugaaan pidana (pemalsuan dokumen).

“Masak orang yang pernah diberhentikan Jokowi dengan tidak hormat mau dipasangkan dengan Jokowi? Ini jelas seperti ingin melempar kotoran ke muka Jokowi,” ujar Uchok yang juga Direktur Center For Budget Analysis (CBA) ini.

Menurut Uchok, yang seharusnya dilakukan Nasdem sebagai bagian dari koalisi pendukung Jokowi sekarang ini adalah menjaga soliditas antarsesama partai koalisi.

“Main mata Nasdem seperti ini justru akan merusak soliditas yang sedang ingin terus dimantapkan koalisi partai pendukung Jokowi,” ujarnya.

Abraham Samad pernah menemui Ketua Umum NasDem Surya Paloh di kantonya, Gondangdia, Jakarta Pusat, Selasa 10 Juli 2018. Dalam pertemuan itu, Paloh mengaku sempat menodong pertanyaan kepada Samad: “Mau nyapres, ya?”

Mendapat pertanyaan itu, Abraham mendapat angin surga dan menjawab, "Terserah Nasdem memposisikan saya cocok jadi presiden atau wakil presiden". [ian]

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Waspadai Partai Cokelat, PDIP: Biarkan Rakyat Bebas Memilih!

Rabu, 27 November 2024 | 11:18

UPDATE

Disdik DKI Segera Cairkan KJP Plus dan KJMU Tahap II

Sabtu, 30 November 2024 | 04:05

Israel dan AS Jauhkan Umat Islam dari Yerusalem

Sabtu, 30 November 2024 | 03:38

Isu Kelompok Rentan Harus Jadi Fokus Legislator Perempuan

Sabtu, 30 November 2024 | 03:18

Dorong Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen, Kadin Luncurkan White Paper

Sabtu, 30 November 2024 | 03:04

Pasukan Jangkrik Gerindra Sukses Kuasai Pilkada di Jateng

Sabtu, 30 November 2024 | 02:36

Fraksi PKS Usulkan RUU Boikot Produk Israel

Sabtu, 30 November 2024 | 02:34

Sertijab dan Kenaikan Pangkat

Sabtu, 30 November 2024 | 02:01

Bawaslu Pastikan Tak Ada Kecurangan Perhitungan Suara

Sabtu, 30 November 2024 | 01:48

Anggaran Sekolah Gratis DKI Disiapkan Rp2,3 Triliun

Sabtu, 30 November 2024 | 01:17

Mulyono Bidik 2029 dengan Syarat Jakarta Dikuasai

Sabtu, 30 November 2024 | 01:01

Selengkapnya