Berita

Foto/RMOL

Politik

RR: Kalau Prabowo Atau Saya Jadi Presiden, Kita Potong Utang Luar Negeri

KAMIS, 12 JULI 2018 | 00:51 WIB | LAPORAN:

Ekonom senior, Rizal Ramli (RR) mengatakan ekonomi bangsa saat ini sesungguhnya tengah dalam keadaan terpuruk. Salah satu buktinya menurut dia adalah nilai tukar rupiah yang kian merosot.

Namun, Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani Indrawati (SMI) malah mengatakan kalau hal itu terjadi karena faktor pemicu dari luar.

"Saya kasih contoh sederhana. Kalau badan kita sehat, ada virus flu sedikit saja kita ga akan mungkin kena. Tapi kalau badan kita sendiri udah ga sehat, malah sakitnya lebih parah dari yang punya virus," jelasnya dalam diskusi yang diselenggarakan oleh Sekretariat Bersama (Sekber) Indonesia bertajuk 'Rupiah Rontok, Harga Meroket, Arahnya Kemana?' di Kantor Sekber Indonesia, Jalan Kemuning 4, Jakarta Pusat, Rabu (11/7).


Kondisi ekonomi Indonesia yang tak sehat itu ditegaskannya karena pemerintah saat ini lebih memilih untuk berhutang kepada Bank Dunia dan IMF. Padahal, imbuh pria yang sudah mendeklarasikan dirinya untuk ikut meramaikan ajang Pilpres tahun 2019 ini, semua negara yang berutang pada kedua lembaga itu pertumbuhan ekonominya tak lebih dari 7 persen.

"Kalau kami jadi presiden, setiap tahunnya pertumbuhan ekonomi minimal 10 persen," tegas Rizal Ramli.

Nah, untuk memperbaiki ekonomi bangsa yang kian terpuruk, kata dia harusnya pemerintah membuat kebijakan yang baik untuk menunjang terobosan-terobosan ekonomi mandiri.

"Solusi terbaik adalah policy breaktrue, terobosan. Itu yang dilakukan oleh China, oleh Jepang. Sehabis perang dunia kedua, nggak minjem dari luar negeri, pakai kebijakan terobosan industri dan perdagangan. Uang datang. Terutama dari dalam negeri. Ekonominya naik. Itu yang dilakukan oleh China. China ga ngutang," tekan Rizal.

Namun sayang, lmenurutnya pemerintah Indonesia saat ini nyaris tidak melakukan terobosan ekonomi. Parahnya lagi, SMI juga tidak melakukan terobosan dalam pengelolaan utang.

"Yang ada itu mencoba jadi nice girl di depan kreditur seperti IMF dan Bank Dunia. Itu bukan Menteri Keuangan terbaik, tapi Menteri Keuangan terbaik, baik kepada kreditur. Saya ulangi, itu bukan Menteri Keuangan terbaik, buktinya ekonomi Indonesia amburadul. Tapi terbaik, baik sama kreditur," sindir Menko Perekonomian era Presiden RI Abdurahman Wahid ini.

Sementara, imbuhnya, ada cara yang lebih baik untuk me-manage utang. Bukan sekedar menjadi nice boy, nice girl.

"Kami lakukan dulu waktu jadi Menko Perekonomian. Saya tukar hutan dengan utang. Debt to nature swaps sama Jerman. Jerman peduli lingkungan. Saya bilang jangan ngomong doang dah. Saya siapkan sekian ratus ribu hutan di Kalimantan. Jerman potong utang kita, Jerman setuju, kita dapat potongan utang ratusan juta dollar," jelasnya.

Hadir dalam acara itu Ketua Sekber Indonesia, Muhammad Taufik; Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Sandiaga Uno; Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Ferry Juliantono, para pejabat teras Gerindra lainnya serta ratusan kader partai yang dipimpin oleh Prabowo Subianto itu.

Kepada mereka, RR memastikan jika keadaan ekonomi bangsa tak kunjung diperbaiki atau malah semakin terpuruk, bisa-bisa Jokowi kalah di Pilpres 2019.

"Kalau nanti Mas Bowo yang jadi Presiden, atau Rizal Ramli yang jadi Presiden, kita lakukan hal yang sama. Negosiasi dengan Eropa, Canada dan Jepang, kita dapat potongan utang perkiraan saya 10 miliar dollar," pungkas RR yang disambut riuh tepuk tangan.

Menariknya, mendengar itu, sebagian kader Partai Gerindra malah meneriakkan RR cocok menjadi Cawapres mendampingi Prabowo.

"Rizal Ramli Cawapres Prabowo," teriak salah satu kader di lokasi yang juga disambut tepuk tangan para hadirin. [fiq]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya