Berita

Anies Baswedan/Net

Politik

Fahri Ingatkan Anies, Pilkada DKI Sudah Berdarah-darah Jangan Permainkan Rakyat!

SELASA, 10 JULI 2018 | 17:46 WIB | LAPORAN:

. Anies Baswedan digadang-gadang untuk menjadi capres pada Pilpres 2019. Namun, politisi PKS Fahri Hamzah menyatakan ketidaksetujuan Gubernur DKI itu maju.

Alasan yang disampaikan Fahri sangat sederhana karena dulu dia juga tidak setuju Joko Widodo meninggalkan jabatan yang sama di Jakarta.

"Saya merasa rakyat Jakarta janganlah dipermainkan seperti ini. Pilkada DKI yang lalu berdarah-darah. Bacalah tanda-tanda, jangan lupa. Saya mohon maaf, jika saya berbeda dengan kawan-kawan," ucap Fahri saat dihubungi wartawan, Selasa (10/7).


Wakil ketua DPR itu juga menegaskan tidak perlu memasang Anies Baswedan untuk menghadapi Jokowi. Pasalnya  ada banyak orang yang bisa menjadi presiden kalau sekedar untuk melawan Jokowi dalam debat.

"Cukup jujur saja di depan publik siapapun bisa menang. Justru saya merasa presiden sekarang ringan dihadapi karena dari awal tidak jujur," sebutnya.

Bahkan, Fahri membeberkan kalau sejak awal menjadi presiden, Jokowi ada dusta, lalu janji-janjinya yang tidak diikuti dan kemudian menyimpang dari sekarang.

"Revolusi Mental, sampai kita rusak mental. Poros Maritim sampai rakyat tenggelam terbengkalai. Jadi tenang saja, incumbent mudah dikalahkan," sindir politisi asal NTB itu lagi.

Untuk itu dia menyarankan kepada Anies Baswedan agar sebaiknya serius melaksanakan tugasnya sebagai Gubernur DKI bersama dengan Sandiaga Uno.

"Mengapa? Karena PR di DKI adalah PR kebangsaan. Di kota ini ada semua jenis persoalan. Layak kita perjuangkan," ujarnya.

Memang, diakui Fahri ada anggapan kalau jadi presiden masalah di Jakarta mudah diselesaikan. Tapi, buktinya yang sekarang menjabat presiden yang dijabat Jokowi, juga tidak bisa berbuat apa-apa untuk Jakarta.

"Jakarta ini memang memerlukan keberpihakan. Tapi lebih dari itu, Jakarta perlu ide, untuk itu kombinasi Anies dan Sandi Uno ideal," katanya.

Lagi pula, tegas Fahri lagi, pemimpin yang meninggalkan pekerjaan di tengah jalan bisa dituduh egois. Karenanya dia mengingatkan agar jangan dibiasakan.

"Saya tahu Anies itu didorong banyak orang. Tapi, sebaiknya kita meminta mereka fokus di DKI dan jangan mencontoh pendahulu mereka yang salah. Jabatan bukan aji mumpung," katanya mengingatkan. [rus]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya