Berita

TGB-Jokowi/Net

Politik

Demokrat Semprit TGB Bukan Karena Dukung Jokowi Tapi..

SELASA, 10 JULI 2018 | 10:21 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

. Anggota Majelis Tinggi DPP Partai Demokrat M. Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB) akan diberikan sanksi terkait sikap politiknya yang mendahului keputusan resmi partai.

"Selamat pagi Twips. Saya harus jelaskan berita yang terus dibesar-besarkan demi citra terkait #sanksiTGB. Ada yang menulis, sanksi diberikan karena mendukung Jokowi, salah," tulis Ketua DPP Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean, Selasa (10/7).

Jelas Ferinand, apa yang dilakukan oleh TGB dengan mendukung Jokowi dua periode bukanlah sebuah kesalahan. Sikap Gubernur NTB dua periode itu banyak yang sama di internal Demokrat sebagaimana sikap yang menolak Jokowi dua periode.


"Demokrasi di internal Demokrat hidup dan berjalan baik," terangnya.

"Jika dukungan TGB ke Jokowi tidak salah, lantas apa yang salah? Kenapa TGB akan diberikan sanksi? Jawabannya adalah, karena TGB sebagai pejabat tinggi partai, telah mendahului sikap resmi partai dengan deklarasi terbuka dukungannya. Deklarasi=menyatakan sikap," lanjut Ferinand.

Baca: Demokrat Siapkan Sanksi Untuk TGB Yang Dukung Jokowi Dua Periode

Dengan demikian, TGB akan diberikan sanksi bukan karena mendukung Jokowi tapi karena offside, mendahului sikap resmi partai.

"Terkait perbedaan dukungan di internal, sungguh itu biasa bagi kami. Banyak yang berbeda termasuk saya. Tapi kami tidak boleh mendahului partai," ujar Ferinand.

Perbedaan pendapat di Demokrat itu sah, tidak salah dan tidak dosa. Tapi ketika bersikap resmi keluar mendahului sikap resmi partai maka itu offside dan harus disemprit. Ada tata krama politik yang harus dipatuhi sebagai kader partai.

Dengan penjelasan ini, lanjut Ferinand, Demokrat berharap semua pihak mengerti dan tidak perlu ada yang menempatkan TGB seolah dizalimi. Tidak perlu ada kelompok yang membesar-besarkan seolah TGB korban partai, tidak. TGB menuai kritik publik adalah karena sikapnya bukan karena Demokrat.

"Sekali lagi kami pertegas, TGB akan mendapat sanksi bukan karena mendukung Jokowi, tapi karena sikapnya mendahului sikap resmi partai. Sebagai pejabat tinggi partai, mestinya TGB mengerti akan ini," demikian Ferdinand Hutahaean. [rus]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya