. Pertemuan elit Partai Demokrat dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dianggap sejumlah politisi sebagai pencitraan.
Ketua DPP Partai Hanura Inas Nasrullah Zubir menilai pertemuan tersebut dilakukan untuk mempopulerkan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan Gerindra.
"Itu sekadar pencitraan untuk mempopulerkan AHY. Apalagi, menurut berbagai lembaga survei, elektabilitasnya sangat rendah. Baik untuk posisi Capres maupun Cawapres," kata Inas kepada wartawan di Jakarta, Jimat (6/7).
Selain itu, menurut Inas, Demokrat kian genit dan lincah. Dimana awalnya menginginkan AHY dilirik Jokowi, hingga digadang-gadang berpasangan dengan Jusuf Kalla (JK).
"Coba-coba juga dengan Anies. Sekarang berusaha mencolek Prabowo," ujarnya.
Eektabilitas AHY, ungkap Inas, masih sangat rendah. Apalagi jika beracuan pada hasil berbagai lembaga survei terkait kans menjadi cawapres dan capres.
"Menurut berbagai lembaga survei, elektabelitasnya sangat rendah. Baik untuk capres maupun cawapres," tutur Inas.
Sebelumnya, Waketum Partai Demokrat Syarief Hasan sebagai utusan Ketum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) melakukan pertemuan dengan Prabowo Subianto di kediamannya di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Kamis (5/7).
Informasinya, pertemuan tersebut membahas peluang duet AHY-Prabowo di pilpres 2019.
[rus]
