Berita

Foto: Dok

Politik

GM PUI: Masyarakat Sudah Bosan, Aksi 67 Mudah Ditebak Untuk Kepentingan Politik

JUMAT, 06 JULI 2018 | 11:57 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

Gerakan Mahasiswa Pecinta Ulama Indonesia (GM-PUI) prihatin rentetan aksi yang terus mengatasnamakan ulama.

Dalam aksinya di Kemendagri dan Bareskrim Mabes Polri, massa GM PUI membentangkan spanduk bertuliskan "Jangan kotori kesucian ulama dengan aksi berjilid-jilid hanya demi kekuasaan politik".

"Saya kira masyarakat sudah cerdas, meski tuntutan yang disampaikan baik, tapi di balik itu ada kepentingan politik, hanya dikemas seolah-olah itu memperjuangkan umat," kata koordinator aksi, Fahmi.


Menurut dia, jelang Pemilu 2019, aksi-aksi seperti itu mudah ditebak arahnya bertujuan untuk kepentingan politik. Justru yang ada bikin masyarakat tidak lagi simpatik.

"Jangan dikira mayoritas masyarakat yang diam ini mendukung aksi ini. Justru sebaliknya, masyarakat sudah bosan dengan aksi berjilid-jilid dengan membawa-bawa nama agama dan ulama. Ulama itu nama yang suci, bukan untuk dimainkan sesuai kepentingan politik. Ulama itu ramah bukan marah-marah," terangnya.

Dia mengharapkan Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu menjadi peristiwa terakhir tragedi politik Indonesia di mana isu-isu agama yang dieksploitasi sehingga berdampak membelah masyarakat Jakarta.

"Kalau ada masalah, selesaikan sesuai mekanisme hukum, sampaikan aspirasi secara santun tanpa harus membawa-bawa agama dan ulama. Kalau mau berpolitik, masuklah partai politik, jangan pakai ormas berlatar agama," pungkasnya.

Informasi yang diterima, hari ini, kelompok Presidium Alumni 212 pimpinan Ustadz Selamet Maarif akan akan melakukan aksi 67 di Kemendagri dan Bareskrim untuk mendesak penyelesaian sejumlah kasus yang pernah dilaporkan.

Amien Rais yang selalu kritis terhadap Jokowi tercatat sebagai Dewan Pembina PA 212. [wid] 

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya