Berita

Suhardi Alius/Humas BNPT

Pertahanan

Perempuan Berperan Vital Cegah Radikalisme Dan Terorisme

JUMAT, 06 JULI 2018 | 09:35 WIB | LAPORAN:

Kaum perempuan merupakan salah satu pondasi penting bangsa Indonesia. Bahkan bangsa Indonesia juga menyebut negara ini dengan Ibu Pertiwi.

Untuk itulah seorang ibu harus bisa mendidik anaknya agar menjadi manusia yang berguna bagi nusa dan bangsa, serta mengawasi mereka dari pengaruh radikalisme dan terorisme.

"Apapun keberhasilan seseorang maka di situ, ada warna seorang ibu yang telah mendidik, mengasuh, membuat kepribadian dan watak seorang anak. Karena itu perempuan memiliki peran penting dalam pencegahan radikalisme dan terorisme sejak usia dini," Kata Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol. Suhardi Alius saat menjadi narasumber di acara seminar dan diskusi bertema ‘Islam Rahmatan Lil Alamin : Antara Ajaran dan Budaya’ yang digelar oleh  Yayasan Lingkar Perempuan Nusantara (LPN), di Main Hall, Pondok Indah Golf Course, Jakarta, Kamis (5/7).

Komjen Suhardi Alius menuturkan, radikalisme itu bersifat intoleransi, anti NKRI, anti  Pancasila dan penyebaran-penyebaran paham takfiri (suka mengkafir-kafirkan orang). Hal ini perlu dijelaskan agar para perempuan bisa memiliki pemahaman yang sama terkait radikalisme dan terorisme ini.

"Saya telah menjelaskasn secara detail bagaimana proses itu terjadi di lingkungan kita, terutama terhadap kaum perempuan dan anak-anak," ujar mantan Kabareskrim Polri ini.

Ia menilai peran penting kaum perempuan dalam melindungi keluarganya sangat vital. Kaum perempuan bisa melakukan deteksi dini paham-paham negatif di sekitarnya. Dari situlah nantinya BNPT bisa mengidentifikasi sehingga ada solusinya

"Jangan dibiarkan radikalisme dan terorisme berkembang.  Saya secara jelas memaparkan tahapan-tahapan orang menjadi radikal, kemudian bagaimana mengatasinya, dan bagaimana mengamatinya," tutur Komjen Suhardi Alius.

Mantan Kapolda Jawa Barat ini tidak memungkiri bahwa kaum perempuan dan anak-anak saat ini mudah terpengaruh paham radikal yang berujung pada tindakan terorisme. Teror bom Surabaya beberapa waktu menjadi bukti nyata.

"Ternyata orang (kelompok teroris) juga melirik wanita. Modus operandi itu bergerak dinamis sekali melihat kultur kita, perempuan sama anak-anak sudah mulai didekati," jelasnya. [wid]
 

Populer

Jokowi Kumpulkan Kapolda Hingga Kapolres Jelang Apel Akbar Pasukan Berani Mati, Ada Apa?

Kamis, 12 September 2024 | 11:08

Jagoan PDIP di Pilkada 2024 Berpeluang Batal, Jika….

Minggu, 08 September 2024 | 09:30

Slank sudah Kembali ke Jalan yang Benar

Sabtu, 07 September 2024 | 00:24

Soal Video Winson Reynaldi, Pemuda Katolik: Maafkan Saja, Dia Tidak Tahu Apa yang Dia Perbuat!

Senin, 09 September 2024 | 22:18

Ini Kisah di Balik Fufufafa Dikaitkan dengan Gibran

Rabu, 11 September 2024 | 01:15

Petunjuk Fufufafa Mengarah ke Gibran Makin Bertebaran

Kamis, 12 September 2024 | 19:48

AHY Tuntaskan Ujian Doktoral dengan Nilai Hampir Sempurna

Kamis, 12 September 2024 | 17:12

UPDATE

Taiwan Bersiap Hadapi Hujan Petir Bebinca

Jumat, 13 September 2024 | 16:05

Cawagub Pendamping Emil Menghadap Pimpinan MPR di Senayan, Ada Apa?

Jumat, 13 September 2024 | 15:44

Begini Strategi Pertamina Wujudkan Net Zero Emissions 2060

Jumat, 13 September 2024 | 15:41

Diduga Pungli Rp500 Ribu, Anggota Samsat Bekasi Diproses Propam

Jumat, 13 September 2024 | 15:29

Sinyal Kepanikan Jokowi Makin Kuat Jelang Lengser

Jumat, 13 September 2024 | 15:25

Ormas Lebih Mudah Ketemu Presiden Jokowi Ketimbang Pimpinan KPK

Jumat, 13 September 2024 | 15:24

Lebih Akurat, Taiwan Mulai Gunakan Teknologi AI untuk Ramal Cuaca

Jumat, 13 September 2024 | 15:24

Bank Sentral Eropa Kembali Pangkas Suku Bunga

Jumat, 13 September 2024 | 15:15

Lebih dari 20 Negara Afrika Dukung Israel Kuasai Palestina

Jumat, 13 September 2024 | 15:10

Kementan Targetkan Produksi Beras 32,29 Juta Ton di 2025

Jumat, 13 September 2024 | 14:55

Selengkapnya