Berita

Foto/Net

Politik

Dukung Jokowi Dua Periode, Sikap Politik TGB Berubah?

KAMIS, 05 JULI 2018 | 21:25 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

Pernyataan TGH Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB) terkait dukungannya kepada Joko Widodo untuk memimpin pemerintahan dua periode tidak bisa disimpulkan bahwa Gubernur NTB yang juga anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat itu telah mengubah sikap politiknya.

"Disebut berubah itu kan kalau dulu ia memilih A, sekarang dia memilih B. Dulu dia menentang, kini mendukung. Itu baru bisa disebut berubah," kata

analis politik Sinergi Masyarakat untuk Demokrasi Indonesia (Sigma), Said Salahudin, Kamis (5/7).

Begitu juga jika dulu TGB mendukung Prabowo Subianto dan sekarang memilih Jokowi. Sikap politiknya tak bisa disebut berubah karena Prabowo sendiri belum pasti benar akan berhadapan kembali melawan Jokowi di Pilpres.


"Kalau keduanya nanti sudah dipastikan 'head to head' kembali, maka pantaslah jika ada orang yang berkata: Oh, TGB ternyata memang sudah berubah," kata Said.

TGB juga belum bisa disebut berubah karena selama Jokowi memerintah ia tidak pernah menentang Jokowi dalam arti mengambil peran sebagai 'oposisi'. Meski demikian Said paham ketika sebagian orang menilai TGB kini telah berubah dan bahkan menyebutnya tidak ada bedanya dengan Ali Mochtar Ngabalin yang sudah jelas-jelas mengubah pandangan politiknya.

"Pendapat yang demikian itu saya perhatikan muncul karena masyarakat memiliki cara pandangnya sendiri," imbuhnya.

Said menilai hal itu terjadi karena sebagian masyarakat selama ini kadung menempatkan TGB sebagai 'oposan' Jokowi padahal sebenarnya tidak demikian.

Selama menjabat sebagai Gubernur NTB pada masa pemerintahan sekarang, Said belum menemukan ada pandangan TGB yang bersifat menyerang Jokowi.

"Kalau sekedar berbeda, itu tidak bisa dijadikan ukuran. Sebab Jokowi pun seringkali beda dengan menteri-menterinya, bahkan dengan wakil presiden sekalipun," katanya.

Lagi pula, tambahnya, TGB bukan Anggota Partai Gerindra, PKS, atau PAN yang selama ini sering disebut sebagai kelompok oposisi. Dia adalah anggota Partai Demokrat yang sebetulnya belum cukup syarat dan kriteria untuk digolongkan sebagai 'oposisi'.

Alasan lainnya, TGB selama ini dipandang sebagai tokoh yang berada dalam gerbong ulama pendukung pemenjaraan terhadap Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang dinyatakan melakukan penistaan agama oleh Negara. TGB bahkan ikut serta dalam Aksi 411 dan mendukung Aksi 212.

Dukungan terhadap aksi massa terbesar dan pengelompokkan dirinya sebagai ulama penekan pemerintah agar memenjarakan Ahok itulah yang dijadikan ukuran oleh sebagian masyarakat untuk memosisikan TGB sebagai orang yang anti terhadap Jokowi.

Padahal, masih kata Said, peserta Aksi 411 dan aksi 212 tidak semuanya adalah kelompok penentang Jokowi. Saya punya banyak teman dari PDIP, Golkar, PKB, PPP, Nasdem, dan Hanura yang juga ikut dalam Aksi 411 dan Aksi 212.

"Jadi, menilai TGB telah berubah dengan ukuran dia merupakan alumni dari aksi-aksi tersebut menurut saya sebuah pemetaan yang kurang tepat. Itu simplikasi (penyederhanaan)," tukasnya.[dem]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya