Berita

Joko Widodo/Net

Politik

Jokowi-PDIP Tetap Bersama Bisa Fatal

KAMIS, 05 JULI 2018 | 12:27 WIB | LAPORAN:

Calon presiden petahana, Joko Widodo diyakini tengah berpikir keras untuk meninggalkan partai pengusung utamanya, PDI Perjuangan.

Presidium Persatuan Pergerakan, Andrianto mengatakan hal itu sangatlah mungkin terjadi karena ketokohan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri dianggap sudah tak mampu lagi meraup banyak suara baginya.

Buktinya, dari 17 daerah yang menyelenggarakan ajang Pemilihan Gubernur, PDIP hanya menang di beberapa daerah. Padahal, Megawati juga ikut berkampanye demi kemenangan kadernya. Misalkan di Pilgub Jawa Barat dan Jawa Timur.


"Tentu Jokowi akan berhitung bila dengan situasi dan kondisi seperti sekarang," katanya ekpada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (5/7).

Apalagi, lanjut aktivis mahasiswa tahun 1998 itu, citra PDIP sangat minor di kalangan umat Islam. Hal inilah yang menurut dia menjadi salah satu faktor utama dari kekalahan PDIP di sejumlah Pilkada.

"Branding ini turunan dari policy Jokowi sendiri. Akhirnya stigma phobia Islam lekat di PDIP," imbuhnya.

Makanya, ia memastikan kalau secara matematis, kalau ingin menang di Pilpres 2019, Jokowi memang harus "pisah" dengan PDIP. Begitu juga PDIP yang harus mengusung capres lain selain Jokowi.

"Jokowi mesti ambil dari kalangan Islam seperti tipikal JK. Akbar Tanjung bisa digadang-gadang. Kalau PDIP pun demikian harus usung di luar tipikal Jokowi. Tidak mesti kalangan Islam. Yang pasti tidak kecipratan bau-bau Jokowi tidak masuk kabinet kerja," urainya.

Ia akui solusi itu memanglah pahit. Namun bisa jadi itu formula yang sangat pas untuk memenangkan kontestasi Pilpres 2019.

"Kalau tetap dipaksakan bisa fatal buat Jokowi dan PDIP," pungkasnya. [wid]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya