Berita

Politik

Rajut Kembali Rekonsiliasi Usai Pilkada

KAMIS, 05 JULI 2018 | 11:58 WIB | LAPORAN:

Pilkada serentak 2018 telah terlaksana dengan baik, aman, dan damai, sesuai dengan nilai-nilai demokrasi. Ini membuktikan bahwa Indonesia telah mampu menghayati dan menerapkan nilai demokrasi dalam kehidupan nyata.

Kini saatnya bangsa Indonesia kembali merajut rekonsiliasi kebangsaan sebagai bukti kemenangan demokrasi di Indonesia.

"Tidak ada untungnya bagi siapapun, pertikaian dan permusuhan yang menodai kedamaian dan persatuan kita sebagai bangsa. Kita merdeka untuk maju bersama dan kedamaian menjadi salah satu kuncinya. Ayo berdamai, bersaudara, untuk membangun Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," ujar mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, M. Mahfud MD di Jakarta.
 

 
Rekonsiliasi, menurut Mahfud harus diarahkan pada pemikiran untuk memperkuat persaudaraan dan persatuan untuk Indonesia damai.

"Jangan hanya karena perbedaan dalam momentum pemilihan pemimpin yang satu kali dalam lima tahun, membuat persaudaraan itu menjadi rusak. Jangan korbankan persaudaraan hanya untuk kepentingan lima tahun." tegas pria kelahiran Sampang ini.

Lebih lanjut, ia menilai pelaksanaan Pilkada serentak 2018 telah berjalan dengan damai dan berkualitas. Kesuksesan ini menjadi bukti bahwa rakyat Indonesia sudah matang dalam berdemokrasi.

Namun, ke depan kualitas demokrasi di Indonesia harus terus ditingkatkan, terutama menyongsong Pemilu dan Pilpres 2019, di mana  gesekan politik pasti akan lebih kencang.

Guru Besar Hukum Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta ini juga meminta aparat ke depan membuat semacam cyber army. Keberadaan cyber army ini menjadi penting untuk mengimbangi provokasi yang bersifat hoax, terutama black campaign (kampanye hitam) yang lazimnya selalu masif tersebar dalam momentum kontestasi politik.

Ia menilai, penyebaran black campaign secara masif akan mencederai proses demokrasi yang telah dibangun bangsa ini. Lebih berbahaya lagi bila terjadi penyebaran hoax dan fitnah yang dieksploitasi kepentingan politik yang berpotensi membuat ketegangan dan konflik di tengah masyarakat.

Tak hanya penyelenggara, Mahfud meminta masyarakat juga menjadi kunci untuk memotong akses penyebaran hoax dan kampanye hitam.

"Masyarakat harus memiliki ketahanan terhadap penyebaran hoax, karena di mana ‘pemain-pemain’ hoax adalah orang terdidik, sementara penyebarnya kurang terdidik. Di sinilah dibutuhkan orang-orang waras untuk memberantas hoax dan kampanye hitam tersebut," pungkas Mahfud. [wid]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya