Jaringan Aktivis Reformasi Indonesia 98 (Jari 98) menyesalkan sikap partai-partai oposisi yang terkesan lebih fokus dengan gerakan #2019GantiPresiden dibanding pedul dengan nasib rakyat miskin.
Ketua Presidium Jari 98, Willy Prakarsa menilai para politisi dari partai oposisi terkesan hanya mengejar kekuasaan ketimbang memperjuangkan nasib rakyat yang susah akibat melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) dan kenaikan harga BBM.
"Rakyat lagi menderita. Seharusnya kalau sering mengatasnamakan rakyat ya harus bantu rakyat," tegasnya kepada wartawan di Jakarta, Rabu (4/7).
Dikatakan Willy, dalam mengkritisi pemerintah, para politisi partai oposisi harusnya memberikan solusi dalam menyelesaikan permasalahan ekonomi bangsa yang demikian pelik.
"Ini persoalan rakyat jadi kita harus kesampingkan ego politik, ini bukan persoalan jabat menjabat ini persoalan nasib rakyat," ujarnya.
Dijelaskannya lagi bahwa salah satu faktor yang menyebabkan ekonomi rakyat kian sulit yakni karena kenaikan BBM jenis Pertamax baru-baru ini. Kebijakan itu merupakan tanggung jawab dari Menteri BUMN Rini Soemarno dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
Nah, untuk memperbaiki masalah ekonomi bangsa yang demikian pelik, Willy mengusulkan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) untuk segera merekrut ekonom terbaik sebagai Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres).
Tujuannya adalah untuk mengantisipasi adanya pihak tidak bertanggung jawab yang justru bermain atas kenaikan harga BBM itu.
"Saya yakin dapat mendukung kinerja Jokowi," pungkas Willy.
[nes]
