Berita

Lucky Hakim/Net

Politik

Lucky Hakim Loncat Ke Nasdem, PAN: Dia Menang Banyak

RABU, 04 JULI 2018 | 18:42 WIB | LAPORAN: SORAYA NOVIKA

. Lucky Hakim memutuskan pindah ke Partai Nasdem. Ternyata, keinginan Lucky untuk keluar dari PAN sudah lama berhembus di internal partai.

"Ya, semua orang sudah tahu di PAN. Lucky yang cerita sendiri dia terima uang berapa di grup whatsapp internal DPP PAN. Sebelum mundur, yang bersangkutan juga diduga menerima sejumlah uang dari kader PAN yang menggantikannya di DPR. Sikap semacam ini bertentangan denagn prinsip dan etika politik di PAN," kata Wasekjen PAN Faldo Maldini melalui pesan elektronik kepada redaksi, Rabu (4/7).

Menurutnya, Lucky juga menerima sejumlah fasilitas pangganti yang didapatkannya dari DPR RI. Faldo menilai Lucky Hakim hanya mencari keuntungan pribadi di dunia politik.


"Setahu saya, berita yang berkembang di internal, baik yang bersumber dari Lucky maupun yang bukan. Lucky diduga juga menerima fasilitas rumah pengganti fasilitas DPR. Menang banyak lah. Kami sulit bisa kerja dengan orang yang pragmatis," tambahnya.

Berdasarkan informasi dari teman-teman sesama politisi, Lucky juga memiliki tugas untuk mengakuisisi anggota DPR RI dan kader PAN untuk mencalonkan lewat partai barunya. Faldo sangat menyayangkan cara-cara yang pragmatis dan cenderung tidak beretika tersebut.

"Lucky diduga juga punya tugas khusus untuk akuisisi anggota DPR dan kader kami  untuk pindah dengan berbagai insentif. Tentu, kami tidak biarkan cara-cara tidak etis ini. Kader PAN itu semuanya pejuang, bukan orang-orang pragmatis. Ini bukan hanya soal Lucky, tetapi masa depan politik, nilai dan gagasan yang jadi keyakinan kami. Jangan sampai nanti orang mau berjuang, malah nanya dapat berapa uang. Bahaya cara-cara ini, ini bikin politik makin mahal pastinya," tambah Faldo.

Faldo menanggapi pernyataan Ketua DPW Nasdem Jawa Barat Saan Musthofa yang menyuruh PAN introspeksi diri. Saan mengklaim kepindahan Lucky disebabkan ketidaknyamanan dengan berbagai masalah di internal PAN.

"Saya imbau kepada Bung Saan, jangan terlalu mengurusi partai orang lain, apalagi menuduh ada masalah di partai kami. Kami lebih tahu apa yang terjadi. Kader-kader terbaik partai kami adalah pejuang rakyat, bukan orang-orang yang bisa dibujuk dengan uang. Mungkin ada politisi pragmatis yang bisa dibayar, tetapi kami yakin militansi dan kepercayaan rakyat tidak bisa dibeli," tutup Faldo.[dem]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya