Berita

Ratna Sarumpaet/RMOL

Nusantara

Diduga Ada Motivasi Lain Di Balik Penghentian Pencarian Korban KM Sinar Bangun

RABU, 04 JULI 2018 | 18:01 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

. Aktivis kemanusiaan Ratna Sarumpaet menduga ada motivasi lain di balik keputusan menghentikan proses pencarian korban tenggelamnya KM. Sinar Bangun di Danau Toba, Simalungun, Sumatera Utara pada 18 Juni 2018.

Jelas Ratna yang juga koordinator Gerakan Selamatkan Indonesia (GSI) itu, alasan teknis seperti tekanan air di kedalaman sekitar 500 meter tidak sepenuhnya dapat diterima.

Dalam dialognya dengan tim pencari, Ratna mendapatkan informasi bahwa alat untuk mengangkat jasad korban dan bangkai KM. Sinar Bangun sebenarnya ada. Tapi memang diperlukan waktu cukup lama, sekitar tiga minggu untuk membawanya dari Jawa Timur dan satu minggu untuk merakitnya.


"Kalau alat itu memang ada di Jawa Timur, waktu empat minggu itu sepadan dengan duka cita warga dan keluarga korban. Bagaimanapun, keluarga korban ingin melihat jasad ataupun bagian dari jasad korban untuk dimakamkan dengan layak," tuturnya dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu (4/7).

Ratna menambahkan, kalau Indonesia tidak memiliki alat yang dibutuhkan, tidak ada salahnya meminta bantuan internasional demi memperlihatkan keseriusan dan perhatian negara pada korban dan keluarga korban.

"Bahkan, kalau tidak ada dana, saya yakin masyarakat Indonesia tidak keberatan untuk patungan," pungkasnya.

Sebelumnya, Ratna mengungkapkan, pemerintah belum maksimal dan setengah hati dalam melakukan evakuasi korban KM. Sinar Bangun. [rus]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya