Berita

Jaya Suprana/Net

Jaya Suprana

Pribumi Taiwan

RABU, 04 JULI 2018 | 12:37 WIB | OLEH: JAYA SUPRANA

MEREKA yang masih sakit hati akibat Dr. Anies Baswedan sempat (satu kali) menyebutkan istilah pribumi di dalam pidato pelantikan Gubernur Jakarta serta masih ingin mempertahankan rasa sakit hati tersebut sebagai alasan mantap untuk membenci dan mengkriminalisasi Gubernur Anies, sebaiknya jangan membaca naskah ini.

Naskah ini hanya bisa diterima oleh mereka yang mau dan mampu menerima kenyataan bahwa istilah pribumi sebenarnya sama saja dengan penduduk asli dalam makna antropologis, demografis maupun historis terlepas dari politik diskriminasi SARA.

Austronesia



Masyarakat pribumi alias penduduk asli Taiwan di masa kini meliputi jumlah sekitar 530.000 orang atau sekitar 2 persen dari populasi Taiwan. Penelitian terbaru menyatakan bahwa nenek moyang kaum pribumi Taiwan sudah bermukim di Taiwan sejak 5.500 tahun yang lalu dalam kondisi eksklusif mandiri sebelum kaum pendatang alias non-pribumi terutama etnis Han dari daratan China mulai berdatangan ke Taiwan pada abad ke 17.

Penduduk asli Taiwan adalah bangsa Austronesia, dengan ikatan linguistik dan genetik dengan orang-orang Timor-Leste, Filipina, Indonesia, Malaysia dan Brunei.

Erosi Kebudayaan


Selama berabad-abad, masyarakat pribumi Taiwan mengalami persaingan ekonomi bahkan konflik kekerasan dengan kaum pendatang. Terjadi pula erosi kebudayaan misalnya dari 26 bahasa penduduk asli Taiwan setidaknya sepuluh sekarang telah punah dan sisanya dalam posisi terancam punah.

Bahasa-bahasa asli kaum pribumi Taiwan memiliki makna sejarah yang unik, karena para ilmuwan sejarah bahasa menganggap Taiwan sebagai akar asal-muasal Rumpun bahasa Austronesia.

Masyarakat pribumi Taiwan menghadapi permasalahan sosial dan ekonomi, termasuk tingkat pengangguran yang tinggi dan standar pendidikan yang rendah.

Sejak awal 1980-an, kelompok masyarakat pribumi telah secara aktif mulai bangkit untuk menentukan nasib sendiri dengan gerakan kebanggaan etnis di Taiwan.

Kebanggaan Etnis

Kebangkitan gerakan kebanggaan etnis tanpa kuatir dituduh SARA atau separatisme diungkapkan dalam berbagai cara oleh masyarakat pribumi Taiwan termasuk penggabungan unsur-unsur kebudayaan mereka ke dalam musik pop komersial.

Upaya sedang dilakukan masyarakat adat untuk menghidupkan kembali praktek-praktek kebudayaan tradisional dan melestarikan bahasa tradisional mereka. Festival Budaya Austronesia di Kota Taitung merupakan salah satu sarana masyarakat pribumi mempromosikan kebudayaan pribumi Taiwan.

Selain itu, beberapa masyarakat adat Taiwan telah secara ekstensif terlibat dalam industri pariwisata dan ekowisata dengan tujuan pencapaian peningkatan kemandirian ekonomi dan melestarikan budaya merdeka.

Pemerintah Taiwan yang mayoritas terdiri dari masyarakat pendatang alias non-pribumi tidak menghalangi namun sepenuhnya mendukung gerakan Kebanggaan Masyarakat Pribumi Taiwan sebagai bagian penting dan melekat pada program pembangunan jiwa  dan raga negara, bangsa dan rakyat Taiwan.

Tidak kurang dari Presiden Tsai Ing-wen telah meminta maaf secara resmi kepada suku pribumi Taiwan atas penderitaan yang mereka alami selama ratusan tahun.

Tsai, presiden Taiwan yang memiliki darah suku pribumi, berencana memimpin sebuah komite untuk menginvestigasi ketidakadilan yang dialami pribumi Taiwan sebagai upaya pemerintah Taiwan dalam meredam ketegangan dengan suku asli.

Australia, Amerika, Israel

Sebenarnya tidak alasan untuk merasa risih apalagi benci terhadap istilah pribumi dan non-pribumi.

Di samping Taiwan jelas bahwa Australia dan Amerika Serikat juga memiliki masyarakat pribumi masing-masing yang sudah hadir jauh sebelum masyarakat pendatang alias non-pribumi berduyun-duyun datang ke bumi Australia dan Amerika untuk bermukim di tanah perantauan.

Pada hakikatnya bangsa Palestina merupakan kaum pribumi Israel. [***]

Penulis adalah warga Indonesia yang tidak keberatan atas istilah Pribumi dan Non-Pirbumi dalam makna antropologis, demografis dan historis

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya