. Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menggelar Halal Bi Halal, Selasa (3/7/) malam.
Acara yang digelar di halaman Kantor PBNU, Jl Kramat Raya, Jakarta Pusat ini dihadiri sejumlah tokoh nasional seperti Wakil Presiden Jusuf Kalla, Alwi Shihab, Ketua Umum PPP M. Romahurmuziy, sejumlah Menteri Kabinet Kerja dan tokoh lainnya.
Ketua Umum PBNU, KH Said Aqil Siroj menyebutkan bahwa tradisi halal bi halal ini adalah tradisi asli Indonesia yang sudah digelar sejak lama. Tradisi ini dimulai saat Presiden Pertama Indonesia, Soekarno ingin mengumpulkan warga untuk melakukan silaturahmi.
Saat itu Bung Karno meminta saran KH Wahab Hasbullah, salah satu tokoh NU, untuk memberikan nama acara ini.
Saat itu Bung Karno meminta saran KH Wahab Hasbullah, salah satu tokoh NU, untuk memberikan nama acara ini.
"Saat Bung Karno ingin mengadakan silaturahmi, KH Wahab mengusulkan namanya adalah Halal Bihalal. KH Wahab Hasbullah itu adalah kakek mas Rommy," kata Said Aqil saat memberikan sambutannya.
KH Wahab sendiri menurut KH Said merupakan sosok pejuang yang cerdas. Hal ini misalnya diperlihatkan dengan menciptakan lagu Yalal Wathon, yang berisi ajakan berjuang dengan menggunakan bahasa Arab. Sehingga tidak mudah dimengerti penjajah. Setelah menyanyikan lagu itu para pejuang mempunyai semangat yang berlipat.
Sementara itu Rommy bersyukur karena mempunyai garis keturunan dari KH Wahab, yang merupakan sosok pejuang yang komitmen kebangsaan dan keagamaan yang kuat.
"Alhamdulillah saya mendapatkan berkah mempunyai kakek yang merupakan pendiri Nahdlatul Ulama, dan memiliki komitmen kebangsaan kuat sekaligus keagamaan yang sangat kuat dan washatiyah artinya moderat," kata Rommy.
KH Wahab bagi Rommy juga merupakan sosok panutan yang selalu memberikan inspirasi untuk berjuang bagi bangsa dan agama.
[fiq]