Berita

Viva Yoga Mauladi/Net

Politik

Viva Yoga Tawarkan Solusi Atas Permasalahan Bawang Putih

SENIN, 02 JULI 2018 | 11:22 WIB | LAPORAN: SORAYA NOVIKA

. Wakil Ketua Komisi IV DPR Viva Yoga Mauladi menilai kenaikan harga bawang putih paska lebaran bukan hanya karena ulah kartel atau mafia pasar, melainkan ketidakseimbangan penawaran dan gangguan distribusi.

Ketiga hal ini lah yang kemudian perlu untuk lebih diperhatikan oleh pemerintah. Menurutnya solusi paling tepat untuk dipilih adalah melalui perubahan kebijakan secara fundamental.

"Sudah waktunya dilakukan perubahan kebijakan secara fundamental," ujar Viva Yoga kepada Kantor Berita RMOL, Senin (2/7).


Perubahan tersebut diperlukan sebab mengingat masalah bawang putih tidak hanya pada kenaikan harga saja melainkan juga meningkatnya ketergantungan impor bawang putih itu sendiri.

"Bawang putih di zaman pemerintah orde baru hanya impor 5 persen, sekarang di era reformasi impor 96 persen. Ini adalah produk kegagalan kebijakan pemerintah di bidang hortikultura," tambahnya.

Viva Yoga menyarankan kepada pemerintah untuk memulai perubahan kebijakan tersebut dari penyelidikan penyebab kenaikan harga pangan di pasar hingga revitalisasi pembangunan pertanian.

"Pertama lakukan penyelidikan penyebab kenaikan harga pangan di pasar. Hal ini penting agar pemerintah tidak salah dalam menetapkan kebijakan pengendalian pangan," paparnya.

"Jika pasokan barang berkurang, pemerintah segera lakukan operasi pasar dan atau menambah stok agar harga turun, jika kenaikan harga disebabkan permainan kartel, Satgas Pangan pemerintah harus cepat bertindak menangkap dan memproses hukum pengusaha hitam itu," tambah Viva Yoga.

Hal lain yang perlu dilakukan oleh pemerintah yaitu merevitalisasi pembangunan pertanian melalui paradigma baru.

"Pemerintah harus tegas merevitalisasi pembangunan pertanian melalui paradigma baru untuk mengurangi impor, memberdayakan dan meningkatkan kesejahteraan petani. Petani bawang putih harus diberdayakan melalui kebijakan negara. Mereka tidak bisa dilepas sendirian tanpa pemerintah mengubah kebijakan dan berpihak kepada perlindungan dan pemberdayaan petani lokal," tuturnya.

Viva Yoga mengaku sangat menyayangkan fakta akan semrawutnya sistem koordinasi antar internal pemerintah yang menangani harga pangan di Indonesia saat ini sehingga sulit juga untuk merubah kebijakan pangan jadi lebih baik apalagi sekedar menstabilkan harga pangan tersebut.

"Internal kementerian yang menangani pangan, yaitu Kementan, Kemendag, Kemenperin dan Bulog wajib melakukan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi dalam merumuskan kebijakan pangan. Saat ini koordinasi dan pembagian kewenangan masih semrawut, meski sudah ada UU Pangan dan UU lainnya yang menyangkut kebijakan pangan. Mengapa semrawut? Karena masih ada celah untuk memunculkan permainan dagang yang multi interpretatif untuk mengejar keuntungan abnormal," papar politisi PAN itu. [rus]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pertunjukan ‘Ada Apa dengan Srimulat’ Sukses Kocok Perut Penonton

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57

Peran Indonesia dalam Meredam Konflik Thailand-Kamboja

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33

Truk Pengangkut Keramik Alami Rem Blong Hantam Sejumlah Sepeda Motor

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13

Berdoa dalam Misi Kemanusiaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59

Mualem Didoakan Banyak Netizen: Calon Presiden NKRI

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36

TNI AL Amankan Kapal Niaga Tanpa Awak Terdampar di Kabupaten Lingga

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24

Proyek Melaka-Dumai untuk Rakyat atau Oligarki?

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58

Wagub Sumbar Apresiasi Kiprah Karang Taruna Membangun Masyarakat

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34

Kinerja Polri di Bawah Listyo Sigit Dinilai Moncer Sepanjang 2025

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19

Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Sultra Mulai Tercium Kejagung

Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya