Berita

Amir Hamzah/Net

Bisnis

Harga BBM Kembali Naik Diam-Diam, Jokowi Panik Bayar Utang

MINGGU, 01 JULI 2018 | 15:48 WIB

Pemerintahan Joko Widodo alias Jokowi dinilai mengalami kepanikan menyusul tagihan hutang luar negeri yang jatuh tempo. Cara termudahnya yakni dengan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) secara diam-diam.

"Pemerintahan Jokowi panik luar biasa karena utang luar negeri yang jatuh tempo," kata Pengamat Kebijakan Publik dari Budgeting Metropolitan Watch (BMW), Amir Hamzah saat dihubungi, Minggu (1/7).

Amir mengungkapkan hingga Juli 2019, Jokowi harus membayar utang luar negeri sekitar Rp 810 triliun. Artinya setiap bulannya wajib mencicil Rp 70 triliun.


"Bagimana cara gampang cari uang? Salah satunya menaikan harga BBM. Pemerintah tidak peduli kesengsaraan rakyat," ujar Amir.

Cara lain untuk mencari dana segar untuk membayar cicilan hutang, menurut Amir, diantaranya pemerintah menggalakan pemakaian yang elektronik seperti e-money.

"Sulit diharapkan lagi pemerintahan saat ini, karena tidak memikirkan nasib mayoritas rakyat," tegas Amir.

Diketahui, Pertamina menaikkan lagi harga bahan bakar minyak nonsubsidi atau alias bahan bakar khusus (BBK), di antaranya Pertamax, Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex, per Minggu, 1 Juli 2018.

Kenaikan harga itu berlaku se-Indonesia namun besaran kenaikannya bervariasi, menyesuaikan dengan provinsi masing-masing. Namun, menurut VP Corporate Communication Pertamina Adiatma Sardjito, besaran kenaikannya antara Rp 600 sampai Rp 900.

Harga baru Pertamax di DKI Jakarta, misal, naik menjadi Rp 9.500 per liter dari sebelumnya Rp 8.900. Harga Pertamax Turbo sebelumnya Rp 10.100 per liter kini menjadi Rp 10.700 per liter. Harga Dexlite dari harga Rp 8.100 per liter menjadi Rp 9.000 per liter. Pertamax Dex dari harga Rp 10.000 per liter menjadi Rp 10.500 per liter.

Rincian harga baru bahan bakar khusus berdasarkan tiap-tiap provinsi dapat dilihat di laman resmi PT Pertamina, Pertamina.com, pada subkanal news-room.

Harga Pertalite tidak naik alias tetap seperti harga semula, misal, di DKI Jakarta dan beberapa provinsi tetap Rp7,800 per liter.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya