Berita

Syaifullah Tamliha/Net

Pertahanan

Mengancam NKRI, Tumpas Segera Kelompok Sparatis Di Papua!

KAMIS, 28 JUNI 2018 | 23:58 WIB | LAPORAN:

Kalangan dewan meminta TNI dan Polri segera menghabisi kelompok sparatis bersenjata di Papua. Sebab, aksi kelompok itu sudah masuk kategori mengancam NKRI.

Rabu lalu (27/6), kelompok bersenjata Papua kembali beraksi dengan mengadang rombongan kepala distrik dan aparat keamanan di Torere, Kabupaten Puncak Jaya Papua. Dalam peristiwa itu, dua personil Polisi dan kepala distrik setempat tewas.

Dua hari sebelumnya, terjadi penembakan terhadap pesawat Trigana Air yang mengangkut logistik Pilkada dan belasan anggota Brimob, di Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua oleh kelompok kriminal bersenjata. Kelompok tersebut juga membuat kekacauan dengan menembaki dan membacok warga di sekitar Bandara Kenyam.

Anggota Komisi I DPR RI, Syaifullah Tamliha meminta TNI dan Polri bersatu dan segera menumpas kelompok tersebut.

"Tentara harus ikut serta memerangi separatisme di Papua. Sebab, ini sudah menyangkut pertahanan negara, bukan semata-mata menyangkut keamanan. Pemerintah, TNI dan Polri harus lebih cekatan. Apalagi ini sudah menyangkut NKRI, jadi harus beranilah,” kata Tamliha, Kamis (28/6).

Bagi politisi PPP ini, aksi separatisme di Papua sudah dalam taraf sangat serius dan tidak boleh dibiarkan. Karena itu, tindakan tegas sudah saatnya diberikan. Kalau perlu, TNI dan Polri memberlakukan operasi militer untuk berangus aksi separatisme ini.

"Tidak ada pilihan. Kalau perlu lakukan operasi militer. Soal separatisme di Papua, kita tidak bisa lagi bicara pelanggaran HAM. Tetapi,  bagaimana melindungi segenap bangsa Indonesia dari kelompok bersenjata Papua itu,” jelas dia.

Tamliha melihat, tujuan aksi kelompok bersenjata di Papua ini sangat jelas. Mereka ingin memisahkan Papua dari NKRI. Kalau sasarannya seperti itu, maka harus ditumpas habis.

Dia yakin, negara mana pun di dunia tidak akan melakukan pembiaran terhadap aksi separatis yang menginginkan pisah dari negaranya.

Karena itu, Pemerintah tidak perlu tarik ulur atas kasus ini. Pemerintah harus berani mengambil keputusan. Apalagi, Pemerintah saat ini sudah membangun infrastruktur luar biasa di sana.

"Pengalaman Timor Leste sudah cukup. Bangunkan bandara, jembatan yang baik, ujungnya mereka merdeka. Berapa prajurit kita yang gugur di sana. Pengalaman ini bisa juga jadi gambaran Papua akan datang, karena banyak kepentingan negara-negara lain di Papua,” paparnya.

Sebelumnya, Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto menyebut, aksi kelompok bersenjata Papua bertujuan untuk mengacaukan Pilkada Serentak 2018.

"Mereka memang memanfaatkan momen ini untuk mengganggu dan mungkin ingin menunjukkan eksistensi mereka. Sebab, dengan momentum ini kan mereka tahu bahwa semua orang sibuk dalam Pilkada, maka mereka melakukan agar mereka dikenal," jelas Setyo. [sam]

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Misi Dagang ke Maroko Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:51

Zita Anjani Bagi-bagi #KopiuntukPalestina di CFD Jakarta

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:41

Bapanas: Perlu Mental Berdikari agar Produk Dalam Negeri Dapat Ditingkatkan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:33

Sadiq Khan dari Partai Buruh Terpilih Kembali Jadi Walikota London

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:22

Studi Privat Dua Hari di Taipei, Perdalam Teknologi Kecantikan Terbaru

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:14

Kekuasaan Terlalu Besar Cenderung Disalahgunakan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:09

Demi Demokrasi Sehat, PKS Jangan Gabung Prabowo-Gibran

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:04

Demonstran Pro-Palestina Lakukan Protes di Acara Wisuda Universitas Michigan

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:57

Presidential Club Patut Diapresiasi

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:37

PKS Tertarik Bedah Ide Prabowo Bentuk Klub Presiden

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:11

Selengkapnya