Berita

Foto/RMOL

Nusantara

Kemendagri Siapkan Regulasi Agar Kejadian Di Makassar Tidak Terulang

KAMIS, 28 JUNI 2018 | 18:14 WIB | LAPORAN:

RMOL. Kekalahan calon tunggal pasangan Munafri Arifuddin-Andi Rachmatika Dewi (Appi-Cicu), dengan kotak kosong di Pilkada Makassar 2018 membuat kemendagri harus mengevaluasi regulasi yang ada mengenai pemilu saat ini.

Tentunya hal ini tidak sebanding dengan keinginan masyarakat, serta calon yang ada belum memenuhi keinginan dari masyarakat sendiri. Terlebih dana yang dikeluarkan dalam pilkada tidaklah sedikit.

Hal ini dikatakan oleh Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Kementrian Dalam Negeri Bahtiar, saat mengadakan konferensi pers evaluasi pilkada oleh Desk Pilkada Kemendagri.


"Andai kotak kosong menang kita sudah keluar uang kita sudah lakukan proses pemilihan ternyata tidak menghasilkan kepala daerah, event proses pilkada yang kita lakukan ternyata tidak menghasilkan kepala daerah atau pemimpin artinya kan ada infefesiensi dari segi pembiayaan itu juga jadi bahan evaluasi kebijakan kita kenapa itu prosesnya sudah kita demokratis ternyata berbeda dengan masyarakat dari segi regulasi," ujar Bahtiar di Kantor Kemendagri, Jakarta, Kamis (28/6).

Tak hanya itu, kata dia, regulasi dari pemerintah harusnya segera dievaluasi agar kejadian serupa tidak terulang kembali dimasa mendatang, karena pada nantinya masyarakat sendiri yang akan dirugikan bila tidak memiliki pemimpin.

"Persoalan administratif ini kita harus ada rapat evaluasinya kita harus cek lagi regulasi kita. Bagaimana yang tidak pas dimasyarakat, ini kan pada akhirnya yang berdaulat rakyat," kata Bahtiar.

Seperti diketahui, pasangan (Appi-Cicu) kalah dengan kotak kosong dengan perolehan suara 53 persen untuk kotak kosong, dan 46 persen untuk (Appi-Ciccu) menurut Celebes Risiert Center (CRC).

Padahal calon tunggal ini diusung 10 partai, yakni Gerindra,  Partai Nasdem, PKS, PAN, PKPI, PDI-P, Partai Hanura, PBB, Golkar, dan PPP. [fiq]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Bangunan di Jakarta Bakal Diaudit Cegah Kebakaran Maut Terulang

Senin, 29 Desember 2025 | 20:13

Drama Tunggal Ika Teater Lencana Suguhkan Kisah-kisah Reflektif

Senin, 29 Desember 2025 | 19:53

Ribuan Petugas Diturunkan Jaga Kebersihan saat Malam Tahun Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 19:43

Markus di Kejari Kabupaten Bekasi Mangkir Panggilan KPK

Senin, 29 Desember 2025 | 19:35

DPP Golkar Ungkap Pertemuan Bahlil, Zulhas, Cak Imin, dan Dasco

Senin, 29 Desember 2025 | 19:25

Romo Mudji Tutup Usia, PDIP Kehilangan Pemikir Kritis

Senin, 29 Desember 2025 | 19:22

Kemenkop Perkuat Peran BA dalam Sukseskan Kopdes Merah Putih

Senin, 29 Desember 2025 | 19:15

Menu MBG untuk Ibu dan Balita Harus Utamakan Pangan Lokal

Senin, 29 Desember 2025 | 19:08

Wakapolri Groundbreaking 436 SPPG Serentak di Seluruh Indonesia

Senin, 29 Desember 2025 | 19:04

Program Sekolah Rakyat Harus Terus Dikawal Agar Tepat Sasaran

Senin, 29 Desember 2025 | 18:57

Selengkapnya